Senin, 08 November 2010

byk yg blg,, ko lajang2 aj c status nya...temen w
iya klo mnurut gw.. emg mci dket m dy . bljr skp2 dy,, klo mag dah klik,,bgt bru deh tak knlinnn, ma clv n cmw..yag jelas hmm,,hatinya perfeeeeeekkkk bgt klo senym tuh qlo ce jgn lm2 lyt dy,hehe...(halah..ngapusi wonk)_
aku kangennn

Minggu, 25 April 2010

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT,Yang telah menolong hambanya tanpa pertolonganya mungkin penulis tidak sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik yang berjudul SISTEM INFORMASI KECAMATAN KEDONDONG BERBASIS WEB.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini,penulis banyak menemukan hal-hal bermanfaat untuk memperluas wawasan ,serta penulis menyusun dengan berbagai rintangan baik itu yang datang dari penulis maupun yang datang dari luar dengan penuh kesabaran terutama pertolongn ALLAH SWT serta saran,semangat dan bimbingan dari beberapa pihak ALHAMDULILLAH tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Melalui tugas akhir ini,penulis bermaksud untuk menyampaikn ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Fauzi,S.E.,M.Kom.,Akt selaku Ketua Yayasn Startek Pringsewu.
2. Ibu Rita Irviani,S.F,selaku Ketua STMIK Pringsewu.
3. Bapak Sutejo, selaku Dosen Pembimbing
4. Bapak Siswantoro,selaku Dosen pembimbing
5. Ibu Elisabet Yunaeti Anggraini,S.Kom selaku Puket 1 STMIK Pringsewu.
6. Ibu Kasmi ,S.E selaku puket 11 STMIK Pringsewu.
7. Bapak Nur Aminuddin selaku Puket 111 STMIK Pringsewu.
8. Seluruh Dosen dan Staff Tata Usaha STMIK Pringsewu.
9. Bapak Drs.Pathurrozi,z selaku Camat kedondong.
10. Seluruh Pegawai dan Staff Di Kecamatan kedondong.
11. Oktoin danial.f yang telah membantu kami dalam mengumpulkan data
12. Tim TA Kecamatan kedondong (Eka Lya Haryanti)
13. Rekn-rekan BLM daan BEM STMIK Pringsewu.
14. Sahabat-sahabat di ROHMAH STIMIK Pringsewu semester 2,4 dan 6
15. Seluruh mahasiswa STMIK Pringsewu.
16. Teman-teman (ferdi, sinta,dedi, widi, dede, ari, adi, hari)

Penulis Menyadari sepenuhnya selaku umat manusia tidak luput dari khilaf dan lupa oleh karenanya dalam penyajian tugas akhir ini jauh yang dihrapkan penulis mohon maaf ,sarn dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan penulis unuk perbaikan,Semoga apa yang telah penulis perbuat dlam menyelesaikan Tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis,pegawai kecamatan kedondong,rekn-rekan dan msyarakat.





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan kemajuan jaman ditandai dengan berkembangnya tehnologi informasi dan komunikasi, telah menempatkan komputer menjadi layaknya sebuah kebutuhan pokok. Terutama bagi mereka para pelajar, mahasiswa, pengajar dan masyarakat umum lainnya.
Hal ini dikarenakan sifat komputer yang gelobal. Pada era komputerrisasi saat ini, komputer sudah menjadi suatu alat yang membantu dalam menyelesaikan berbagai masalah dari yang sederhana hingga yang rumit. setiap instansi baik instansi pemerintah maupun suwasta membutuhkan efisiensi dalam melaksanakan kagiatannya, dengan bantuan komputer kita dapat dengan mudah untuk mengolah, menyimpan, dan menampilkn data dalam jumlah lebih banyak, cepat dan akurat.

Untuk meningkatkan pelayanan publik yang transparan dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat merupakan isu sentral yang hangat dibicarakan saat ini pada segenap lapisan masyarakat, untuk itu sudah menjadi keharusan dan kebutuhan bagi penyelenggara negara untuk mengambil peran dan berpartisipasi aktif dalam memberikan informasi yang dapat dipercaya dan berkesinambungan kepada masyarakat.

Pemerintah yang berbasis elektronik merupakan suatu mekanisme interaksi baru antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan dimana melibatkan teknologi informasi (terutma internet); dengan tujuan memperbaiki mutu pelayanan.
Pengolahan data dan penyajian informasi di kecamatan kedondong masih menggunakan sistem manual. selain itu pemberian infornasi juga terbatas sesuai jam kerja pegawai kecamatan, sehingga masyarakat tidak dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat.

Berdasarkn hal diatas maka penulis melakukan sebuah penelitian untuk merancang sebuah sistem yang lebih profesional demi terwujudnya visi dan misi kecaatan kedondong. Penulis tuangkan dalam sebuah Tugas Akhir dengan mengambil judul “SISTEM INFORMASI KECAMATAN KEDONDONG BERBASIS WEB”.
Dengan adanya sistem pengolahan data dapat dilakukan dengan lebih baik. Begitu pula informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan lain sebagainya dapat diakses tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, melalui internet baik menggunakan PC (personal Computer) maupun telpon seluler (mobile), Sehingga dengan mempublikasikan potensi yang ada maka dapat menarik para investor dalam maupun luar negeri untuk dapat berinvestasi di berbagai bidang . Kecamatan kedondong dapat menjadi kecamatan percontohan dikabupaten pesawaran dengan mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology) dalam pemerintahan, sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.

1.2 Permasalahan
Masalah yang timbul dalam penyajian informasi di kecamatan Kedondonng Saat ini sebagai berikut:
1. Waktu
Waktu yang digunakan dalam penyajian informsi menjadi relatif lebih lama.
2. Jam Kerja Pelayanan
Informasi yang dibutuhkan hanya diperoleh pada saat jam kerja pegawai kecamatan.
3. Aksesibilitas
Sistem informasi yang sedang berjalan di kecamtan kedondong memiliki jangkauan informasi yang sempit.


4. Keamanan Data
Belum optimalnya dalam pengorganisasaian data,baik dalam pengelompokan maupun media penyimpanan sehingga menyebabkan kurang terjaminnya keamanan data.

1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, maka penulis membatasi masalah dalam penggunaan sistem informasi kecamatan kedondong berbasis web, yaitu sebagai berikut :
1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah informasi yang boleh diketahui oleh publik antara lain :
a. Informasi tentang kecamatan kedondong.
b. Informasi pekon di wilayah kecamatan kedondong dan potensinya.
c. Informasi ruang lingkup objek penelitian adalah kecamatan kedondong.
2. Ruang lingkup waktu Penelitian adalah tahun 2010.
3. Ruang lingkup ilmu adalah Sistem Informasi Manajemen, Sistem Basis Data, Flowchart, Diagram Arus Data, Data Flow Diagram, XAMPP-Win 3.2-1.7.0, DataBase MySQL, Bahasa Pemograman PHP, Dreamweaver 8.0, Photoshop 7.0, Swish 2.0, Mozila firefox 3.0, Filezilla 3.2.6.1.
4. Interaksi Langsung masyarakat dengan pihak kecamatan melalui layanan camat menjawab.

1.4 Hipotesa
Setelah mengetahui permsalahan yang ada, maka hipotesa kurang cepatnya akses informasi di kecamatan kedondong saat ini pengolahan data masih mengunakan sistem manual meskipun jarak kantor camat dekat dengan tempat tinggal sebagaian masyarkat. Pelayanan informasi juga kurang optimal karena dibatasi jam kerja pegawai kecamatan, serta pengorganisasian data kurang maksimal sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data. Dugaan selanjutnya karena belum adanya media yang mendukung untuk mempublikasikan semua hal tetang kecamatan kedodondong menyebabkan publikasi informasi dalam ruang lingkup yang sempit.

1.5 Tujuan Dan Kegunaan
1.5.1 Tujuan
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem informasi kecamatan kedodondong berbasis web yang mampu melakukan pengolahan data dan penyajian informasi kecamatan kedondong agar di kenal sampai ke manca negara yang dapat diakses melalui internet dengan alamat website www.kecamatan_kedondong.com.
1.5.2 Kegunaan
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Dapat memberikan kemudahan dalam mengorganisir data dan informasi untuk meningkatkan efektifitas kerja staf kecamatan kedondong.
b. Memberikan kemudahan kepada masyarakat kecamatan kedondong khusunya masyarakat diluar kecamatan kedondong umumnya dalam hal mendapatkan informasi.
c. Menarik para investor baik dalam maupum luar negeri untuk berinteraksi di berbagai bidang dengan melihat potensi yang dipublikasikan.

1.6 Metode Penelitian
Metode yang di gunakan oleh penulis untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam proses penelitian ini antara lain :

1.6.1 Sumber Data
1.6.1.1 Sumber Data Primer
Sumber Data Primer ialah “ pengumpulan daa yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti”

(Dr. Nur Indriantoro, Msc, Akuntan, 1999, Metodoligi Penelitian, Edisi 1, BPFE-Yogyakarta)
Pengumpulan data yang dikumpulkan secara langsung dari kecamatan kedondong.

1.6.1.2 Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder ialah ” Pengumpulan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara “

(Dr. Nur Indirantoro, Msc , Akuntan, 1999, Metodoligi Penelitian, Edisi 1, BPFE-Yogyakarta)
Sumber data yang diperoleh dengan cara mempelajari masalah yang behubungan dangan kecamatan kedondong serta dari sumber buku panduan.

1.6.2 Metode Pengumpulan Data
1.6.2.1 Observasi
Penulis melakukan observasi langsung dengan mengunjungi kantor kecamatan kedondong untuk mendapatkan informasi-informasi maupun sumber-sumber data yang akan digunakan.


1.6.2.2 Dokmentasi
“Metode Pengumpulan Data dengan cara mengajukan pertanyaan terhadap objek yang diteliti”

(Dr. Nur Indirantoro, Msc , Akuntan, 1999, Metodoligi Penelitian, Edisi 1, BPFE-Yogyakarta)
Jadi Dokumentasi ialah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan, dokumentasi atau arsip yang berguna bagi peneliti seperti :
• Arsip Data Dalam Angka
• Data pegawai
• Data Kasi Pmerintahaan

1.6.2.3 Wawancara
“Metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tehadap objek yang diteliti“

(Dr. Nur Indirantoro, Msc , Akuntan, 1999, Metodoligi Penelitian, Edisi 1, BPFE-Yogyakarta)
Jadi wawancara ialah metode pengumpulan data dengan mengadakan wawancara secara tanya jawab dengan kasie pemerintahan, dan beberapa steff kecamatan kedondong. Adapu pertanyaan yang kami ajukan untuk kelengkapan data antara lain :
• Bagaimana sejarah kecamatan kedondong?
• Bagaimana struktur oraganisasi di kecamatan kedondong dan nama-nama staffnya?
• Apa saja bentuk pelayanan yang ada dikecamatan kedondong?
• Apa saja potensi yang ada di kecamatan kedondong?

1.6.2.4 Study Pustaka
“Metode Pengumpulan data melalui sumber ilmiah dari kepustakaan ataubuku-buku yang relevanyang mendukung dalam penelitian”

(Dr. Nur Indirantoro, Msc , Akuntan, 1999, Metodoligi Penelitian, Edisi 1, BPFE-Yogyakarta)
Pengertian penelitian ialah suatu metode stady yang dilakukan seseorang melalui pendidikan yang berhati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh dibangku perkuliahan serta laporan Beberapa dokumen dan buku serta download artikel dari website yang digunakan penulis sebagai referensi dalam penelitian ini antara lain :
Data potensi kecamatan kedondong 2009,kampung singgah PKK kecamatan kedondong ( Suatu harapan menuju kedondong yang bersih, Elok, Rindang, Indah, Berbudaya, Aman, Damai, Agamis, dan Harmonis), Rancangan Renstra Kecamatan kedondong Tahun 2009-2014, Tugas pokok dan uraian tugas jabatan struktural kecamatan, metodologi penelitian karya Dr. Nur Indirantoro, M.Sc,Sistem Manajemen Karya Wing Wahyu Winarno, Pengenalan Sistem Informasi karya Abdul Kohir, Sistem Informasi karya H.M Jogiyanto ,pemikiran dari Fitzgerald dan Warren, Ir.Fathansyah dalam bukunya yang berjudul basis data, janner Simarmata dan Imam Prayudi Dalam bukunya yang berjudul basis data, H.M Jogiyanto Dalam bukunya yang berjudul Analisis Dan design Sistem Informasi, http://id.wikipedia.org, http://blog.rosihanari.net,
(Untuk Study pustaka secara lengkap dapat dilihat pada halaman daftar pustaka ).

1.7 Sistematika Penulisan
Agar lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi laporan ini, laporan penelitian ini disusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :



BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tetang latar belakang, perumusan masalah, pembatsan masalah, hipotesa, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian,metode penelitian,dan sistematika penulisan.
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian tentang penjabaran judul penelitian dan alat pengembangan sistem yang digunakan penulis
BAB 111 PENYAJIAN DATA PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang sejarah kecamatan kedondong,Gambaran umum,potensi sumber daya alam,sarana dan prasarana , struktur organisasi, visi dan misi, bentuk-bentuk pelayanan serta analisa sistem yang sedang berjalan di kecamatan kedondong .
BAB 1V PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi uraian tentang tahapan dalam proses perancangan sistem, Implementasi dari perancangan sistem, pembahasan, dan pemeliharaan sistem yang telah dibangun.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi uraian tentang Kesimpulan dan saran.




BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Dengan memperhatikan permasalahan dan tujuan dari penelitian ini, maka judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Sistem Informasi Kecamatan Kedondong Berbasis Web”.
Adapun pendevinisian dari judul ini sebagai berikut:
2.1.1 Definisi Sistem
Dalam mendefinisikan sebuah sistem, terdapat dua kelompok pendekatan.Kelompok pertama dalam mendefinisikan sebuah sistem lebih menekankan pada prosedurnya,sedangkan kelompok kedua lebih menekankan pada komponen atau elemen-elemennya.
Pendekatan yang menekankan pada prosedurnya menurut Fitzgeral dan Warren (1981), adalah sebagai berikut:

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan, berkumpul dan bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelsaikan suatu sasaran tertentu”

Sedangkan pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya “Sistem Informasi Manajemen” Tahun 2004 mengemukakan bahwa:
“Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan .”

Dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen, baik berupa prosedur-prosedur maupun komponem-komponen yang membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai tujuan tertentu.
Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

1. Komponen sistem, suatu sitem terdiri dari atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan bervariasi yang bersama-sama mencapai beberapa sasaran. Sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara teratur, tetapi terdiri atas unsur yang dapat dikenal dan saling melengkapi karena suatu maksud, tujuan dan sasaran.
2. Batasan sistem (Boundary), merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment), adalah apapun di luar dari batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface), Merupakan media penghubung antara suatu sub sistem yang lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu sistem ke sistem yang lainnya dengan melalui penghubung suatu sub sistem dapat berinteraksi dengan sub sistem lainnya membentuk suatu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input), adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
6. Sasaran Sistem, suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai batasan sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
7. Keluaran Sistem, adalah energi yang diolah, diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna untuk sub sistem lain.





2.1.2 Definisi Informasi

H.M.Jogiyanto (1999:8) mendevinisikan informasi sebagai berikut :
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih bergna dan berarti bagi yang menerimanya”.

Menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya “Sistem Informasi Manajemen” tahun 2004 mengemukakan bahwa :
“Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk pembuatan keputusan”.

Dari dua pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna sehingga dapat dugunakan dalam proses pengambilan keputusan. Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemakai informasi.

Nilai sebuah informasi ditentukan dari 2 (dua) hal,yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya, Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 4 (empat) hal. Yaitu :
1. Informasi harus akurat (Accurate )
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu (Timelines)
Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, Informasi yang sudah usang tidak akan mempuyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
3. Berdasarkan fakta
Informasi harus berdasarkan fakta atau kejadian yang sebenanya sehingga informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
4. Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang,satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

2.1.3 Devinisi Sistem Informasi
Menurut Hall (2001) :
“Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai”.

Sedangkan menurut Alter (1992):
“Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur krja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.

Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah rangkaian sejumlah komponen (prosedur kerja, teknologi informasi, dan manusia) yang diorganisasikan (di proses dan didistribusikan) untuk mencpai tujuan.

2.1.4 Devinisi Kecamatan

“Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di indonesia dibawah kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri dari atas desa-desa atau kelurahan-kelurahan”

.(Dikutipdari: http//id.wikipedia.org/wiki/kecamatan pada hari senin, 02 mare 2010)
Dalam konteks otonomi daerah di indonesia, kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten atau kota yang mempunyai wilayah kerja tertentu yang dipimpin oleh seorang camat.

2.1.5 Devinisi kedondong

Kedondong dalah salah satu nama kecamatan dikabupaten pesawaran yang mempunyai konsep wilayah kedondong beribadah. (Sumber : Arsip kecamatan kedondong).
2.1.6 Devinisi Website atau Situs

Menurut bdul Khodir , 2003 dalam bukunya Pengenalan Sistem Informasi Mendefinisikan situs atau web sebagai berikut :

“Sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja; web site,site) adalah sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau sub domain yang menggunakan sistem pengaksesan sistem informasi berupa World Wide Web (WWW) di Internet.


2.1.7 Definsi Sistem Informasi Kecamatan Kedondong Berbasis Web

Sistem Informasi Kecamatan Kedondong Berbasis Web adalah suatu sistem yang digunakan untuk pengolahan data dan penyajian informasi kecamatan kedodong, dimana informasi yang dihasilkan tersebut ditampilkan disebuah halaman website.

Jumat, 16 April 2010

PROFIL TERBAGI MENJADI:
Sejarah,visimisi,tugas pokok,struktur organisasi


Profil Kecamatan Dumai Timur



Ditulis oleh Administrator
Minggu, 15 Februari 2009 14:25
Secara geografis Kecamatan Dumai Timur terletak di Pusat pemerintahan Kota Dumai dengan luas 59 Km2 dengan batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Rupat
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bukit Kapur
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Dumai Barat
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medang Kampai
Kecamatan Dumai Timur semenjak dibentuk dipimpin oleh camat – camat sebagai berikut :
Nama Pejabat Masa Jabatan
1 Ahmad Syamsuri, BA 1979-1982
2 Drs. Amani Jas 1982-1985
3 Drs. Agusta 1985-1988
4 Drs. Wan Fauzi Effendi 1988-1993
5 Drs. Khaidir Anwar 1993-1996
6 Drs. M. Nizam 1996-1998
7 Drs. Amiruddin 1998-2001
8 Kadarisan Arif, S.Sos 2001-2005
9 Sepranef Syamsir, AP 2005-2006
10 Zulkifli Sulung, AMP 2006-2008
11 H. Abdul Jalil Januari 2008 – Mei 2008
12 Hendry Faisal, AP. M.Si Juni 2008 - sekarang
Pada saat sebelum dilakukan pemekaran Kelurahan, Kecamatan Dumai Timur terdiri dari 6 Kelurahan, kemudian dengan diterbitkannya Perda Kota Dumai Nomor 2 Tahun 2001 maka wilayah Kelurahan di Kecamatan Dumai Timur telah dimekarkan dari 6 (enam) Kelurahan menjadi 9 (sembilan) Kelurahan yang terdiri dari :
Nama Kelurahan Luas
1 Kelurahan Bintan 2,4 Km2
2 Kelurahan Bukit Batrem 1,1 Km2
3 Kelurahan Buluh Kasap 3,9 Km2
4 Kelurahan Bumi Ayu 2,0 Km2
5 Kelurahan Dumai Kota 12,2 Km2
6 Kelurahan Jaya Mukti 4,48 Km2
7 Kelurahan Sukajadi 4,48 Km2
8 Kelurahan Tanjung Palas 4,5 Km2
9 Kelurahan Teluk Binjai 26 Km2
Dari 9 (sembilan) Kelurahan yang ada di Kecamatan Dumai Timur pada saat sekarang ini dipimpin oleh masing-masing lurah dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Nama Pejabat Jabatan Alamat Kantor
1 Romi Pasrah Lurah Bintan Jl. Jend. Sudirman
2 Hafzan. SmHK Lurah Bukit Batrem Jl. Perjuangan
3 Wilsubandi Lurah Buluh Kasap Jl. Tanjung Jati
4 Husin Lurah Bumi Ayu Jl. Gunung Merapi
5 A. Berri Lurah Dumai Kota Jl. Dt. Laksamana
6 Aidil Fitri Lurah Jaya Mukti Jl. Kesuma
7 Tammy Arthadinata Lurah Sukajadi Jl. Paris
8 Tasmi. BA Lurah Tanjung Palas Jl. Makmur
9 Habibah. S.Sos Lurah Teluk Binjai Jl. Air Bersih
Nama-nama SD,SMP,SMA dan Perguruan Tinggi di Kecamatan Dumai Timur
I. SD-NEGERI
1. SDN 01 BINTAN JL. BINTAN
2. SDN 03 SUKAJADI JL. LEPPIN
3. SDN 026 BINTAN JL. BINTAN
4. SDN 04 BINSUS KOTA JL. SS KASIM
5. SDN 05 BINSUS KOTA JL. SS KASIM
6. SD BINSUS JL. SS KASIM
7. SDN 06 JL. SRI LANGGAM
8. SDN 07 JL. SRI LANGGA
9. SDN 023 JL. SRI LANGGAM
10. SDN 024. JL. SRI LANGGAM
11. SDN 025 JL. TELUK BINJAI
12. SDN 08 BUMI AYU
13. SDN 19 BUMI AYU
14. SDN 09 TANJUNG PALAS
15. SDN 021 TANJUNG PALAS
16. SDN 010 JAYA MUKTI
17. SDN 020 JAYA MUKTI
18. SDN 022 JAYA MUKTI
19. SDN 11 DUMAI KOTA
20. SDN 013 BULUH KASAP
21. SDN 014 BULUH KASAP
22. SDN 016 BULUH KASAP
23. SDN 017 BULUH KASAP
24. SDN 015 BINSUS KECAMATAN JL. HANGTUAH
25. SDN 027 BUKIT BATREM
26. SDN 028 TANJUNG PALAS SRI PULAU
II. SD-SWASTA
27. SD SANTO TARCISIUS JL. DATUK LAKSAMANA
28. SD ESTOMIHI JL. SS KASIM
29. SD IT MUSLIMIN MASJID MUSLIMIN
30. SD BIT AT THARIK JL. MERDEKA
31. SD FILIUS DEI JL. JANUR KUNING
32. SD MIS TAUFIKIYAH JL. TENAGA
III. SMP
33. SMPN 1 JL. PATTIMURA
34. SMPN 2 JL. SS KASIM
35. SMP BUDI DHARMA JL. BINTAN
36. SMP LANCANG KUNING JL. GUNUNG MERAPI
37. SMP MUHAMMADIYAH JL. JANUR KUNING
38. SMP PGRI JL. KESUMA
39. MTS AL-HUDA JL. HAYAM WURUK
40. SMP YASFI JL. DR WAHIDIN
41. MTS YAPI JL. IMAM BONJOL
42. SMP REJOSARI TANJUNG PALAS
IV. SMA
43. SMAN 2 JL. PUTRI TUJUH
44. SMA PGRI JL. KESUMA
45. SMA LANCANG KUNING GG. MERAPI
46. SMA MUHAMMADIYAH JL. JANUR KUNING
47. SMA BUDI DHARMA JL. BINTAN
48. MA AL-HUDA JL. HAYAM WURUK
V. PERGURUAN TINGGI
49. STIA LANCANG KUNING
50. STMIK-AMIK
51. STT
52. STAI
53. AKRI DUMAI
54. AKPER SRI BUNGA TANJUNG

Nama-nama Perusahaan di Kecamatan Dumai Timur
1. PT. BUKIT KAPUR REKSA JL. DATUK LAKSAMANA
2. PT. NAGA MAS JL. DATUK LAKSAMANA
3. PT. CHEVRON JL. SOEKARNO HATTA
4. PT. TELKOMSEL JL. JEND SUDIRMAN
5. PT. EXCEL JL. JEND SUDIRMAN
6. PT. INTI BENUA JL. DATUK LAKSAMANA
7. PT. SAWITINDO JL. DATUK LAKSAMANA
8. HOTEL COMFORT JL. JEND SUDIRMAN
9. PT. PERTAMINA JL. PUTRI TUJUH
10. PT. INDOSAT JL. OMBAK
11. HOTEL GRAND ZURI JL. JEND SUDIRMAN
12. HOTEL PATRA JL. SS KASIM
13. PT. PELINDO JL. DATUK LAKSAMANA
14. FLEXI JL. SS KASIM
15. HOTEL CITY JL. DATUK LAKSAMANA
16. HOTEL SOUTHERN JL. DATUK LAKSAMANA
17. PATRA SK ENGGINERING JL. PUTRI TUJUH
Jumlah Penduduk dan Jumlah Rukun Tetangga (RT) di Kecamatan Dumai Timur
KELURAHAN JUMLAH LAKI-LAKI JUMLAH PEREMPUAN JUMLAH RT
1 SUKAJADI 5.018 4.649 22
2 TELUK BINJAI 9.064 7.801 20
3 TANJUNG PALAS 3.473 3.320 13
4 JAYA MUKTI 8.772 7.403 23
5 DUMAI KOTA 4.292 3.769 15
6 BULUH KASAP 3.970 3.935 17
7 BINTAN 3.473 3.250 18
8 BUMI AYU 4.247 4.027 16
9 BUKIT BATREM 3.237 2.826 15
JUMLAH 45.546 40.980 159

LAST_UPDATED2




Visi & Misi



Ditulis oleh Administrator
Kamis, 12 Oktober 2006 05:13


VISI :
“BERSAMA MEWUJUDKAN KECAMATAN DUMAI TIMUR MENJADI KECAMATAAN YANG TERUNGGUL DALAM PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT”
Dalam pencapaian visi diperlukan pernyataan misi-misi sesuai dengan karakteristik organisasi Kecamatan Dumai Timur. Adapun misi kecamatan Dumai Timur adalah sebagai berikut :
MISI :
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan yang baik melalui organisasi kecamatan yang responsif dan akuntabel.
2. Peningkatan profesionalisme aparat di lingkungan Kecamatan Dumai Timur untuk menciptakan aparat yang kreatif, inovatif dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
3. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan guna efisiensi dan efektifitas dalam pelayanan publik.
4. Mewujudkan lingkungan berbudaya melayu yang aman, nyaman dan kondusif guna ketenteraman masyarakat dan dukungan investasi.

FORMULASI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Formulasi Strategi
Dalam melakukan analisis isu-isu strategis ini dipergunakan teknik analisis SWOT yang mampu menelaah isu-isu strategis menjadi suatu formulasi strategi yang dipergunakan untuk penetapan kebijakan organisasi Kecamatan Dumai Timur yang akan diambil. Dengan menggunakan formulasi SWOT diperoleh strategi S-T, S-O, W-O dan W-T. Berikut merupakan tabel analisis isu-isu strategis.


FKK INTERNAL








FKK EKSTERNAL STRENGTHS/KEKUATAN
1. PP No 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan dan PP No 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
2. Peraturan Walikota Dumai Nomor 43 Tahun 2008, tentang tugas pokok, fungsi dan uraian tugas organisasi Kecamatan
3. ketegasan dan komitmen pimpinan dalam pengambilan keputusan
4. tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
5. tersedianya standar operasi prosedur pelayanan
WEAKNESSES\KELEMAHAN
1. kurangnya kuantitas aparat PNS
2. masih banyaknya jabatan struktural di kelurahan yang belum terisi
3. kurangnya koordinasi antar aparat kelurahan dan kecamatan (internal)
4. rendahnya tingkat disiplin
5. belum tersedianya sistem data dan informasi yang akurat

OPPORTUNNITIES\PELUANG
1. adanya Inpres No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
2. perkembangan pembangunan wilayah kecamatan
3. adanya keleluasaan permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang PKD
4. situasi pembangunan dan investasi yang kondusif
5. adanya organisasi kemasyarakatan yang menunjang kegiatan pemerintah Strategi S-O
1. tingkatkan kualitas layanan
2. bentuk sistem efektivitas dan efisiensi anggaran kegiatan kecamatan
3. rancang pola pembangunan partisipatif
4. bangun sistem pelayanan terpadu
5. kembangkan program pemberdayaan organisasi kemasyarakatan Strategi W-O
1. tingkatkan kompetensi aparatur
2. wujudkan program punish dan reward yang tegas
3. tingkatkan pemahaman gambaran tugas
4. ciptakan sistem manajemen informasi wilayah
5. bentuk sistem pengawasan aparat
THREATHS\ANCAMAN
1. rendahnya kepedulian pihak pengusaha yang berada di Kecamatan terhadap pembangunan wilayah dan masyarakat
2. rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat
3. masih rendahnya semangat gotong royong dalam masyarakat
4. masih rendahnya koordinasi antar instansi
5. masih rendahnya koordinasi antar instansi
Strategi S-T
1. bentuk program peningkatan kesejahteraan masyarakat
2. tingkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat semangat gotong royong
3. bangun eksistensi organisasi di luar kecamatan
4. bentuk perencanaan pembangunan terpadu
5. ciptakan kerjasama dengan perusahaan dalam pengembangan wilayah Strategi W-T
1. bentuk sistem akuntabilitas dan transparansi layanan publik
2. bentuk sistem koordinasi terpadu dan terencana
3. ciptakan program pemberdayaan masyarakat
4. optimalisasi kinerja aparatur
5. bangun manajemen administrasi kepegawaian
Setelah dilakukan analisis SWOT di atas, maka didapatkan keseluruhan strategi yang dapat dipergunakan dalam mencapai visi dan misi Kecamatan Dumai Timur adalah sebagai berikut :
1. tingkatkan kualitas layanan
2. bentuk sistem efektivitas dan efisiensi anggaran kegiatan kecamatan
3. rancang pola pembangunan partisipatif
4. bangun sistem pelayanan terpadu
5. kembangkan program pemberdayaan organisasi kemasyarakatan
6. tingkatkan kompetensi aparatur
7. wujudkan program punish dan reward yang tegas
8. tingkatkan pemahaman gambaran tugas
9. ciptakan sistem manajemen informasi wilayah
10. bentuk sistem pengawasan aparat
11. bentuk program peningkatan kesejahteraan masyarakat
12. tingkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat semangat gotong royong
13. bangun eksistensi organisasidi luar kecamatan
14. bentuk perencanaan pembangunan terpadu
15. ciptakan kerjasama dengan perusahaan dalam pengembangan wilayah
16. bentuk sistem akuntabilitas dan transparansi layanan publik
17. bentuk bentuk sistem koordinasi terpadu dan terencana
18. ciptakan program pemberdayaan masyarakat
19. optimalisasi kinerja aparatur
20. bangun manajemen administrasi kepegawaian






Tugas Pokok



Ditulis oleh Administrator
Selasa, 17 Februari 2009 07:00
Keadaan Aparatur dan Organisasi Kecamatan Dumai Timur
Berdasarkan Peraturan Walikota Dumai Nomor 43 Tahun 2008, tentang tugas pokok, fungsi dan uraian tugas organisasi Kecamatan,
Susunan Organisasi Kecamatan yang dimaksud dalam Peraturan ini, terdiri dari :
a. Camat;
b. Sekretariat Kecamatan;
c. Seksi Pemerintahan;
d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
e. Seksi Kesejahteraan Sosial;
f. Seksi Ketertiban dan Ketentraman.

A. Camat
Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 4, Camat mempunyai fungsi:
• Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
• Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
• Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;
• Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
• Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan;
• Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan;
• Pelaksanaan pelayaan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan kelurahan;
• Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.
B. Sekretariat Kecamatan
Sekretariat Kecamatan mempunyai tugas membantu Camat dalam memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan kegiatan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumahtangg, informasi kehumasan dan ketatausahaan serta tugas-tugas lain sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
Uraian tugas dimaksud pada Pasal 4 ayat (2) sebagai berikut :
• menyelenggarakan kegiatan adminsitrasi umum dan ketatausahaan;
• menyelenggarakan persiapan penyusunan anggaran kecamatan, evaluasi dan pelaporan;
• menyusun rencana kegiatan dan pengendalian Kecamatan;
• mengelola administrasi perkantoran, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan dan kepegawaian kecamatan;
• membina organisasi dan tatalaksana dilingkungan Kecamatan;
• memberikan informasi dan kehumasan;
• membina tertib administrasi dilingkungan Kecamatan;
• mengkoordinasikan administrasi pelayanan publik dibidang penyelenggaraan pemerintahan daerah di wilayah Kecamatan;
• mengoordinasikan tugas-tugas kepada seluruh satuan organisasi Kecamatan;
• melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;
• menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
• menyiapkan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.

Sekretariat Kecamatan terdiri dari :

1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum, informasi kehumasan dan kepegawaian dilingkungan Kecamatan.
Uraian Tugas dimaksud sebagai berikut :
a. Menyusun rencana dan program kerja operaisonal kegiatan pelayanan administrasi umum, informasi kehumasan, rumah tangga, kepegawaian dan tata usaha
b. Melaksanakan penerimaan,pendistribusian dan pengiriman surat-surat, naskah dinas dan pengelolaan dokumentasi dan kearsipan Kecamatan
c. Mengelola dan mengendalikan administrasi perjalanan dinas,pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat dinas;
d. Memberikan informasi dan pelayanan hubungan masyarakat, pengurusan rumah tangga,keamanan dan ketertiban kantor;
e. Memelihara,merawat dan mengelola lingkungan kantor,gedung kantor, kendaraan dinas dan set kecamatan lainnya
f. Menyusun dab menyiapkan rencana kebutuhan sarana dan prasarana perlengkapan kantor;
g. Melakukan pengadaan,penyimpaan,pendistribusian dan inventarisasi perlengkapan kantor
h. Menyusun bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan tugas Kecamatan
i. Mengelola perpustakaan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan
j. Mengumpulkan,Mengolah,menyimpan dan memelihara data serta dokumentasi kepegawaian
k. Menyusun dan menyiapkan rencana kebutuhan formasi dan mutasi pegawai;
l. Manyusun dan menyiapkan bahan administrasi kepegawaian yang meliputi kenaikan pangkat,gaji berkala,pensiun dan pemberian penghargaan serta peningkatan kesejahteraan pegawai;
m. Menyusun dan menyiapkan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan struktural,teknis dan fungsional serta ujian dinas
n.Melakukan fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta disiplin pegawai
o. Menyusun dan menyiapkan pengurusan administrasi pensiun dan cuti pegawai;
p. Menyusun dan menyiapkan pengurusan administrasi DP3,DUK,sumpah/janji pegawai
q. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
r. Melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan dan menyiapakan bahan petunjuk pemecahan masalah;
s. Menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
t. Menyiapkan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Subbagian Perencanaan dan Keuangan
Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas koordinasi, penyusunan rencana dan program kerja Kecamatan, pengelolaan administrasi keuangan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Kecamatan.
a. menyusun rencana kerja operasional kegiatan perangatan pelayanan dan progran kerja Kecamatan;
b. melakukan koordinator rencana dan program kegiatan perangkat Daerah lainyan di wilayah Kecamatan;
c. melakukan fasilitas penyusunan rencana penyelenggaraan Pemerintah melalui proses musyawarah perencanaan pembangunan;
d. Menyusun rencana strategis Kecamatan;
e. Menyusun rancangan peraturan penunjang pelaksanaan tugas;
f. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan;
g. Melakukan fasilitasi pembinaan dan pengendalian kegiatan dan program yang dilaksanakan perangkat daerah di Kecamatan;
h. Melakukan koordinasi penyusunan program dan pengelolaan keuangan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Kecamatan;
i. Menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Kecamatan;
j. Mengumpulkan bahan anggaran Kecamatan;
k. Mengelola administrasi keuangan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Kecamatan;
l. Menyusun pembuatan daftar gaji serta tunjangan daerah;
m. Merencanakan operasional kegiatan penyusunan rencana dan program administrasi pengelolaan keuangan;
n. Melakukan penatausahaan pengelolaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Kecamatan;
o. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
p. Menyiapkan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Kecamatan;
q. Melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;
r. Menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
s. Menyiapkan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. seksi pemerintahan
Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan kebijakan dan penyelenggaraan pemerintahan yang meliputi pengembangan otonomi daerah, politik dalam negeri dan administrasi publik, kependudukan, hukum dan perundang-undangan, pertanahan, fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan kelurahan serta melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
a. Menyusun rencana program dan pelaksanaan kegiatan pelayanan pemerintahan Kecamatan;
b. Melaksanaan penetapan pembinaan, fasilitas pelayanan/pemberian rekomendasi dan koordinasi pelaksanaan pengumpulan data dibidang pengembangan otonomi daerah, politik dalam negeri, administrasi publik, pertanahan dan kependudukan;
c. Melaksanaan fasilitasi, pembinaan dan pengkoordinasian pengumpulan data yang berkaitan dengan hukum dan perundang-undangan;
d. Menyiapkan bahan pengusulan pemekaran/pemecahan dan penghapusan kelurahan dan kecamatan;
e. Melaksanakan fasilitasi, pembinaan dan pengkoordinasiaan pengumpulan data yang berkaitan dengan perimbangan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan;
f. Melakukan pengumpulan bahan dan mempelajari Peraturan Perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan bidang pemerintahan;
g. Melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan dan penyiapan bahan petunjuk pemecahan;
h. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap administrasi pemerintahan kecamatan dan kelurahan;
i. Melakukan pelayanan administrasi pertanahan dan kependudukan;
j. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka Pemelihan Umum;
k. Melakukan penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyusunan pelaporan kegiatan kependudukan dan pertanahan;
l. Melakukan pengawasan dan pemeriksa terhadap pengelolaan administrasi pertanahan;
m. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap inventarisasi tanah, izin pemindahan hak atas tanah;
n. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap penyediaan tanah untuk keperluan bangunan;
o. Melakukan pengusutan kebenaran laporan atas pengaduan terhadap penyimpangan;
p. Melakukan pembinaan terhadap organisasi masyarakat;
q. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya;
r. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
s. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dengan instansi terkait lainnya;
t. Melaksanakan fasilitasi dan pembinaan pengkoordinasian pengumpulan data yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan, organisasi kemasyarakatan di kelurahan;
u. Melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;
v. Menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait, sesuai dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
w. Menyiapkan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
D. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan kebijakan dan pelaksanaan tugas Camat dalam bidang pemberdayaan masyarakat, pembangunan fasilitas pelayanan umum, perekonomian dan lingkungan hidup, pelaksanaan dan pengkoordinasian pelayanan pembangunan kemasyarakatan pemerintahan kelurahan.
a. Melakukan penyusunan program dan pembinaan pembangunan sarana dan prasarana serta pembinaan pelayanan umum;
b. Melakukan penyusunan program dan pembinaan usaha ekonomi masyarakat;
c. Melaksanakan penyusunan rencana program dan kegiatan pembangunan pemerintahan kelurahan;
d. Melakukan koordinasi dalam hal perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di wilayah kelurahan;
e. Melakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk menyusun perencanaan pembangunan;
f. Melakukan penyiapan bahan dalam rangka membina lembaga keagamaan dan sosial;
g. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dalam rangka pembinaan ketenagakerjaan;
h. Melakukan penyiapan bahan dalam rangka pengentasan kemiskinan;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang berlaku;
j. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
k. Melakukan penyiapan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
E. Seksi Kesejahteraan Sosial
Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan kebijakan dan pelaksanaan tugas Camat dalam bidang pelayanan kesejahteraan sosial, pembinaan kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, keagamaan, sosial dan budaya, bantuan dan pelayanan sosial.
a. Menyusun rencana program dan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial dan kebudayaan;
b. Melaksanakan fasilitasi pemberian rekomendasi dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
c. Melaksanakan fasilitasi pemberian rekomendasi dibidang pendidikan, budaya dan pariwisata;
d. Melaksanakan fasilitasi pembinaan dan pengkoordinasian dibidang keluarga berencana dan pembangunan keluarga sejahtera;
e. Melaksanakan fasilitasi pemberian rekomendasi dibidang kesejahteraan sosial;
f. Melaksanakan fasilitasi pemberian rekomendasi dibidang pemuda dan olah raga;
g. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang berlaku;
i. Melaksanakan koordinasi sosial dan budaya dengan sub unit kerja lain di lingkungan Kecamatan;
j. Menyiapkan bahan penyusunan program dalam rangka bimbingan dan penyuluhan sosial;
k. Menyiapkan bahan penyusunan program dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana;
l. Menyiapkan bahan penyusunan program dalam rangka memajukan pendidikan umum, olahraga, kesenian, budaya dan agama;
m. Menyiapkan bahan pembinaan dan mengembangkan kegiatan kepemudaan, pramuka dan pemberdayaan perempuan;
n. Membina ketenagakerjaan, lembaga keagamaan dan sosial;
o. Melakukan penyiapan bahan dalam rangka pengentasan kemiskinan;
p. Melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan dan penyiapan bahan untuk pemecahan masalah;
q. Melakukan penyiapan bahan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
r. Melakukan penyiapan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
F. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan kebijakan dan pelaksanaan tugas Camat dalam bidang pelayanan dan pengendalian ketentraman dan ketertiban umum, pengendalian, pembinaan dan perlindungan masyarakat.
LAST_UPDATED2


Struktur organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 6 Tahun 2007
PENGURUSAN PELAYANAN KK/KTP
DAN SURAT PINDAH PADA KANTOR CAMAT DUMAI TIMUR

JENIS PENGURUSAN
1. KK/KTP BERDASARKAN SURAT PINDAH DARI LUAR DAERAH YANG TELAH MEMAKAI NIK DARI DAERAH ASAL
a. Pengantar RT setempat
b. Formulir KK dan dari Kelurahan
c. Formulir KTP bagi yang membuat KTP
d. Pas Fhoto 3x4 = 2 lembar
e. Surat Pindah yang dikeluarkan dari Baduk Capil Daerah Asal
f. Rekomendasi dari Disdukcapil Kota Dumai
g. Fotocopy Surat Nikah/Akte Kawin
h. Fotocopy ijazah/akte/rapor/S.Bidan Pengikut Keluarga
i. Surat Keterangan Domisili yang sudah habis masa berlaku
j. Surat Pernyataan Bermaterai Rp. 6000 dari Kelurahan
k. Surat Pernyataan dan Jaminan Bermaterai Rp.6000 dari Kelurahan
l. Fotocopy KTP Penjamin
NB: Lama proses Terhitung 5 hari jam kerja kantor setelah berkas dicek perlengkapannya oleh petugas verifikasi dari kecamatan

2.KK/KTP berdasarkan Surat Pindah dalam Daerah
a. Pengantar RT setempat
b. Formulir KK dari Kelurahan 9
c. Formulir KTP bagi yang membuat KTP
d. Pas Foto 3x4 = 2 lembar
e. Surat Pindah Asli yang dikeluarkan dari Kecamatan
f. Melampirkan fotocopy KK bagi yang bersangkutan
NB : Lama proses terhitung 3 hari jam kerja kantor setelah berkas di cek perlengkapannya oleh petugas verifikasi dari Kecamatan

3. Numpang KK/Penambahan Anggota
a. Pengantar RT setempat
b. Formulir penambahan anggota
c. Formulir KTP 9
d. Foto 3x4 = 2 lembar bagi yang membuat KTP
e. Surat Pindah Asli yang dikeluarkan dari Baduk Capil Daerah Asal
f. Surat Keterangan Domisili yang sudah habis masa berlaku
g. Melampirkan KK asli yang ditumpang
h. Surat Pernyataa Bermaterai Rp.6000 dari Kelurahan
i. Surat Pernyataan dan jaminan Bermaterai Rp.6000 dari Kelurahan
j. Foto copy KTP Penjamin
k. Fotocopy ijazah/akte yang bersangkutan
Nb : Lama Proses terhitung 5 hari jam kerja kantor sesudah berkas di cek perlengkapannya oleh petugas verifikasi dari Kecamatan

4. Memperpanjang KTP Siak Off Line
a. Pengantar RT setempat
b. Formulir KTP
c. Pas Foto 3 x 4 = 2 lembar (bagi yang membuat KTP)
d. Bagi KTP yang hilang melampirkan surat keterangan hilang
e. KK asli (foto copy KK 1 lembar)
Nb: Lama proses maksimal terhitung 3 hari jam kerja kantor sesudah berkas di cek perlengkapannya oleh petugas verifikasi dari Kecamatan

5. Menggantikan KK/KTP lama menjadi KK Siak Offline
a. Pengantar RT setempat
b. Formulir KK dari Kelurahan
c. Formulir KTP (bagi yang membuat KTP)
d. Pas Foto 3 x 4 = 2 lembar
e. Foto copy surat nikah/Akte Kawin
f. Photo Copy Ijazah/Akte/Rapor/S. Bidan Pengikut
g. KTP Asli
h. Bagi KTP yang Hilang melampirkan surat Keterangan kehilangan dari Kepolisian
Nb. Lama proses maksimal terhitung 3 hari jam kerja kantor sesudah berkas dicek perlengkapannya oleh petugas verifikasi dari Kecamatan

6. Penambahan Anggota Keluarga/anak
a. Pengantar RT setempat
b. Formulir Penambahan anggota dari Kelurahan
c. Foto copy surat Bidan
Nb. Lama proses maksimal terhitung 3 hari jam kerja kantor sesudah berkas di cek perlengkapannya oleh petugas verifikasi dari Kecamatan

7. Perubahan Biodata
a. Pengantar RT setempat
b. Formulir perubahan biodata bermaterai Rp.6000
c. KK asli
d. Melampirkan Foto copy dasar perubahan (ijazah/S.Nikah/akte)
Nb. Lama proses maksimal terhitung 3 hari jam kerja kantor sesudah berkas di cek perlengkapannya oleh petugas verifikasi dari Kecamatan

8. Pindah Luar Kota Dumai
a. Pengantar RT setempat
b. Formulir surat pindah yang sudah ditandatangani lurah 3 rangkap
c. Pas Foto 3 x4 = 2 lembar
d. KTP asli bagi yang pindah
e. KK asli (melampirkan fotocopy KK 3 lembar)
Formulir surat pindah dilanjutkan Disdukcapil Kota Dumai

9. Pindah antar Kecamatan Dalam Kota Dumai
a. Pengantar RT setempat
b. Formulir surat pindah yang sudah ditandatangani lurah 2 rangkap
c. Fas foto 3x4 = 2 lembar
d. KTP asli bagi yang pindah
e. KK asli (melampirkan fotocopy KK 3 lembar)
10. Pindah Antar Kecamatan Dalam Kota Dumai
a. Pengantar RT Setempat
b. Formulir Surat Pindah yang sudah ditandatangani Lurah 2 rankap
c. Pas Fhoto 3 x 4 = 2 lembar
d. KTP asli bagi yang pindah
< Sebelumnya
Berikutnya >

Tempat Pelayanan : Kantor Kecamatan Dumai Timur
Jenis Pelayanan Dasar :
1. Penerbitan SITU baru
Persyaratannya :
a. Rekomendasi SITU dari Kelurahan
b. Berita acara pemeriksaan/survey lapangan
c. Mengisi surat permohonan untuk mendapatkan SITU
d. Mengisi surat pernyataan SITU di tanda tangani diatas materai 6000
e. Fotocopy tanda lunas pembayaran PBB (bagi yang menyewa/kontrak agar melampirkan perjanjian sewa menyewa)
f. Fotocopy tanda lunas pembayaran retribusi daerah
g. Berita acara pemeriksaan tempat dari Dinas/instansi terkait sesuai dengan jenis usahanya
h. Fotocopy KTP
i. Pas Foto warna 3 X 4 = 2 lembar
j. Surat rekomendasi izin alat pemadam kebakaran
k. Materai Rp. 6000
Waktu penyelesaian : 3 hari
2. Penerbitan SITU perpanjangan
Persyaratannya :
a. Melampirkan SITU yang habis masa berlakunya
b. Berita acara pemeriksaan/survey lapangan
c. Mengisi surat permohonan untuk mendapatkan SITU
d. Mengisi surat pernyataan SITU ditanda tangani diatas materai Rp. 6000
e. Fotocopy tanda lunas pembayaran PBB ( bagi yang menyewa/kontrak agar melampirkan perjanjian sewa menyewa)
f. Fotocopy tanda lunas pembayaran retribusi daerah tiga tahun berturut-turut
g. Fotocopy KTP
h. Pas foto warna 3 X 4 = 2 lembar
i. Materai Rp. 6000
Waktu penyelesaian : 3 hari
3. Rekomendasi SITU
Persyaratannya :
a. Rekomendasi SITU dari Kelurahan
b. Berita acara pemeriksaan/survey lapangan
c. Mengisi surat permohonan untuk mendapatkan SITU
d. Mengisi surat pernyataan SITU ditanda tangani diatas materai Rp. 6000
e. Fotocopy tanda lunas pembayaran PBB ( bagi yang menyewa/kontrak agar melampirkan perjanjian sewa menyewa)
f. Fotocopy tanda lunas pembayaran retribusi daerah tiga tahun berturut-turut
g. Fotocopy KTP
h. Pas foto warna 3 X 4 = 2 lembar
i. Materai Rp. 6000
Waktu penyelesaian : 3 hari





Pelayanan HO


Tempat Pelayanan : Kantor Kecamatan Dumai Timur
Jenis Pelayanan Dasar :
1. Penerbitan HO Baru
Persyaratannya :
a. Rekomendasi dari Kelurahan
b. Berita acara pemeriksaan/survey lapangan
c. Mengisi permohonan untuk mendapatkan HO
d. Mengisi Formulir izin undang-udang gangguan HO
e. Mengisi surat persetujuan sempadan
f. Mengisi surat pernyataan SITU ditanda tangani diatas materai Rp. 6000
g. Fotocopy tanda lunas pembayaran PBB (bagi yang menyewa/kontrak agar melampirkan perjanjian sewa menyewa)
h. Fotocopy tanda lunas pembayaran retribusi daerah
i. Berita acara pemeriksaan tempat dari dinas/instansi terkait sesuai dengan jenis usahanya
j. Fotocopy KTP
k. Pas foto warna 3 X 4 = 2 lembar
l. Surat rekomendasi izin alat pemadam kebakaran
m. Materai Rp. 6000
Waktu penyelesaian : 3 hari

2. Penerbitan HO perpanjangan
Persyaratannya :
a. Melampirkan HO yang habis masa berlaku
b. Berita acara pemeriksaan/survey lapangan
c. Mengisi permohonan untuk mendapatkan HO
d. Mengisi Formulir izin undang-udang gangguan HO
e. Mengisi surat persetujuan sempadan
f. Mengisi surat pernyataan SITU ditanda tangani diatas materai Rp. 6000
g. Fotocopy tanda lunas pembayaran PBB (bagi yang menyewa/kontrak agar melampirkan perjanjian sewa menyewa)
h. Fotocopy tanda lunas pembayaran retribusi daerah
i. Berita acara pemeriksaan tempat dari dinas/instansi terkait sesuai dengan jenis usahanya
j. Fotocopy KTP
k. Pas foto warna 3 X 4 = 2 lembar
l. Materai Rp. 6000
Waktu penyelesaian : 3 hari
3. Rekomendasi HO
Persyaratannya :
a. Rekomendasi dari Kelurahan
b. Berita acara pemeriksaan/survey lapangan
c. Mengisi permohonan untuk mendapatkan HO
d. Mengisi Formulir izin undang-udang gangguan HO
e. Mengisi surat persetujuan sempadan
f. Mengisi surat pernyataan SITU ditanda tangani diatas materai Rp. 6000
g. Fotocopy tanda lunas pembayaran PBB (bagi yang menyewa/kontrak agar melampirkan perjanjian sewa menyewa)
h. Fotocopy KTP
i. Pas foto warna 3 X 4 = 2 lembar
j. Fotocopy akte pendirian/akte Notaris bagi usaha berbadan hukum
Waktu penyelesaian : 3 hari


Surat keterangan
Tempat Pelayanan : Kantor Kecamatan Dumai Timur
Jenis Pelayanan Dasar :
1. Surat keterangan ahli waris
Persyaratannya :
a. Surat pernyataan bermaterai 6000
b. Surat keterangan Ahli Waris yang dikeluarkan oleh Kelurahan yang dibuat rangkap 3, Cap Basah ( yang asli bermaterai Rp. 6000 )
c. Surat kuasa ahli waris yang dikeluarkan oleh Kelurahan dibuat rangkap 3, cap basah (yang asli bermaterai Rp. 6000)
d. Fotocopy KK dan KTP kepala keluarga dan ahli waris
e. Fotocopy surat nikah kepala keluarga (almarhum/almarhumah)
f. Fotocopy KTP saksi
g. Fotocopy surat kematian (A5 yang dikeluarkan oleh Kelurahan berdasarkan dimana almarhum/almarhumah meninggal)
h. Fotocopy surat – surat sesuatu dengan keperluan pengurus
Waktu penyelesaian : 2 hari

2. Surat keterangan KTP dalam pengurusan
Persyaratannya :
a. KTP asli
b. KK asli
Waktu penyelesaianya : 1 hari

3. Surat keterangan salah data
Persyaratannya :
a. Fotocopy KK
b. Fotocopy KTP
c. Fotocopy surat nikah
d. Fotocopy ijazah
Waktu penyelesaian : 1 hari

4. Surat pengantar pengurusan nikah
Persyaratannya :
a. Fotocopy KTP
b. Fotocopy KK
c. Fotocopy N4
ARTIKEL

LOKAKARYA ORIENTASI PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2009
Telah dilakukan Kegiatan oleh Tim Fasilitator pada hari Rabu tanggal 5 Agustus 2009 untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang Program PNPM-MP yang masuk di Kecamatan Dumai Timur, dalam tahapan siklus dari PNPM-MP yang menjadi tolak ukur adalah PARTISIFASI dari masyarakat, dan memperkenalkan langsung kepada seluruh lapisan masyarakat tentang keberadaan PNPM - MP di Kelurahan se- Kecamatan Dumai Timur.
Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM)
Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) merupakan awal dalam siklus PNPM-MP. Dalam Rembug kesiapan masyarakat tersebut warga masyarakat menyatakan dirinya untuk menerima atau menolak program PNPN-MP sebagai alternatif pemecahan masalah kemiskinan di wilayahnya sendiri. Oleh sebab RKM dapat pula dipahami sebagai proses awal dari terwujudnya pembangunan partisipatif karena pada dasarnya masyarakatlah yang paling berhak apakah perlu atau tidak perlu adanya upaya untuk menanggulangi kemiskinannya sendiri.

• Skip to content
• Skip to main navigation
• Skip to 1st column
• Skip to 2nd column
Dumai Timur Online
• Beranda
• Profil
o Sejarah
o Visi & Misi
o Tugas Pokok
o Struktur Organisasi
• Layanan Publik
o Pelayanan KK / KTP
o Pelayanan SITU
o Pelayanan HO
o Surat Keterangan
• Kelurahan
o Bintan
o Bukit Batrem
o Buluh Kasap
o Bumi Ayu
o Dumai Kota
o Jaya Mukti
o Sukajadi
o Tanjung Palas
o Teluk Binjai
• Berita
• Artikel
• Landasan Hukum
o Undang-Undang
o Peraturan-Peraturan
o Peraturan Daerah
o Peraturan Walikota
• Galeri



Home Galeri
Search



Penyerahan Zakat untuk Mustahik Kecamatan Dumai Timur oleh BAZ Kota Dumai
Owner: timur
Size: 0 Images
Created: 10-09-2009
Penyerahan Zakat Konsumtif oleh BAZ Kota Dumai untuk Mustahik Kecamatan Dumai Timur


Penghijauan
Owner: timur
Size: 1 Images
Created: 25-08-2009


Sunat masal yang diadakan di Puskesmas Kecamatan Dumai Timur Tahun 2008
Slideshow
Owner: timur
Size: 3 Images
Created: 25-08-2009


Pelantikan dan Serah Terima Ketua Tim Penggerak PPK Kecamatan Dumai Timur
Slideshow
Owner: timur
Size: 11 Images
Created: 25-08-2009


Camat Dumai Timur dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Dumai Timur
Owner: timur
Size: 1 Images
Created: 25-08-2009
<< Mulai < Sebelumnya 1 2 Berikutnya > Akhir >>
Halaman 1 dari 2

• Konsultasi Online
• Suara Warga
• Hubungi Kami
• Web Links
• Peta Situs
• Statistik
Pesan Singkat

*kessya bisa gk kasi ide usaha apa yg modal kecil
[14 Apr 10 14:38]

*warga tdr"[
[9 Apr 10 14:11]

*warga tidur aja
[9 Apr 10 14:11]

*warga asoy
[9 Apr 10 14:10]

*warga coy gebot ds
[9 Apr 10 14:10]

*Tamu ....
[7 Apr 10 12:28]

*Tamu
[7 Apr 10 12:28]

*ishak aku ingin buat ktp dan kk tp aku dari sulawesi, gimana caranya
[7 Apr 10 1:08]

*Warga Yth. Admin.... kami ingin tahu berita terbaru.... knapa masih berita lama...
[26 Mar 10 9:10]

*Tamu mga sukses selalu bwt pak camat bsrta staf dalam melayani masyarakat
[2 Mar 10 10:37]

Nama:

Pesan:

Characters:
Kirim Pesan
________________________________________
The MH2 Shoutbox is © 2008
www.mh2design.com
Kurs Rupiah
16-Apr-2010 / 08:09 WIB
Kurs Jual Beli
USD 9100.00 8950.00
SGD 6622.25 6490.25
HKD 1173.45 1152.15
CHF 8616.15 8451.15
GBP 14077.25 13792.25
AUD 8496.35 8321.35
JPY 98.51 96.02
CAD 9086.50 8890.50
EUR 12348.25 12117.25
SAR 2435.95 2376.95
sumber: KlikBCA.com



Dumai Timur Online
• Beranda
• Konsultasi Online
• Suara Warga
• Hubungi Kami
• Web Links





BERANDA


Dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke 64, Kecamatan Dumai Timur mengadakan berbagai kegiatan lomba Permainan Rakyat, yang melibatkan dari berbagai unsur lapisan masyarakat yaitu, Lurah se Kecamatan Dumai Timur, Polsek Kecamatan Dumai Timur, LPMK se Kecamatan Dumai Timur, Rukun Tetangga se Kecamatan Dumai Timur, serta masyarakat Kecamatan Dumai Timur.
Permainan rakyat yang dipertandingkan dalam kegiatan tersebut antara lain: Tarik Tambang, Bakiak, Senam masal, Pacu Goni, Senam Lansia, memasukan paku dalam botol, dan menggigit sendok berisikan kelereng.




LAST_UPDATED2

Penyerahan Bantuan



Ditulis oleh Administrator
Jumat, 21 Agustus 2009 09:06
PENYERAHAN BANTUAN UNTUK ANAK-ANAK YATIM
DILUAR PANTI ASUHAN

Dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan 1430 H/Tahun 2009 Pemerintah Kota Dumai bersama dengan BAZ kota Dumai memberikan bantuan untuk para anak yatim yang berada diluar Panti Asuhan yang ada di Kota Dumai penyerahan Bantuan dilakukan kepada anak yatim yang berdomisil di Kelurahan se-Kecamatan Dumai Timur sebanyak 100 orang, pelaksanaan tersebut dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2009,

LAST_UPDATED2

LOKAKARYA ORIENTASI PNPM



Ditulis oleh Administrator
Rabu, 05 Agustus 2009 09:23
LOKAKARYA ORIENTASI PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2009
Telah dilakukan Kegiatan oleh Tim Fasilitator pada hari Rabu tanggal 5 Agustus 2009 untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang Program PNPM-MP yang masuk di Kecamatan Dumai Timur, dalam tahapan siklus dari PNPM-MP yang menjadi tolak ukur adalah PARTISIFASI dari masyarakat, dan memperkenalkan langsung kepada seluruh lapisan masyarakat tentang keberadaan PNPM - MP di Kelurahan se- Kecamatan Dumai Timur.
Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM)
Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) merupakan awal dalam siklus PNPM-MP. Dalam Rembug kesiapan masyarakat tersebut warga masyarakat menyatakan dirinya untuk menerima atau menolak program PNPN-MP sebagai alternatif pemecahan masalah kemiskinan di wilayahnya sendiri. Oleh sebab RKM dapat pula dipahami sebagai proses awal dari terwujudnya pembangunan partisipatif karena pada dasarnya masyarakatlah yang paling berhak apakah perlu atau tidak perlu adanya upaya untuk menanggulangi kemiskinannya sendiri.
LAST_UPDATED2
Selanjutnya...


Pendistribusian Logistik Pilpres PPK Dumai Timur



Ditulis oleh Administrator
Senin, 06 Juli 2009 13:18
Dumai Timur, Dalam rangka Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2009-2014 yang dijadwalkan pada hari rabu tanggal 8 Juli tahun 2009, PPK Dumai Timur telah mendistribusikan Logistik Pilpres pada hari senin tanggal 6 Juli 2009 ke 9 PPS yang ada di Kecamatan Dumai Timur, adapun PPS yang dimaksud PPS Sukajadi, PPS Dumai Kota, PPS Teluk Binjai, PPS Buluh Kasap, PPS Jaya Mukti, PPS Bintan, PPS Bumi Ayu, PPS Bukit Batrem, dan PPS Tanjung Palas. Logistik Pilpres 2009 yang disalurkan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) sampai dengan saat ini sudah lengkap, dan tidak akan menganggu kelancaran pemungutan suara yang akan dilaksanakan di setiap TPS nantinya.
LAST_UPDATED2

Penanaman Sejuta Pohon



Ditulis oleh Administrator
Kamis, 25 Juni 2009 15:47


Penebangan liar berdampak pada merosotnya kualitas dan kuantitas keanekaragaman hayati baik flora, fauna maupun sumber daya genetik serta hilangnya sumber daya genetik yang mengakibatkan hilangnya sumber mata pencaharian penduduk sekitar hutan yang bergantung pada hasil hutan non kayu. Mari bersama melestarikan hutan....demi masa depan anak bangsa yang lebih baik.
LAST_UPDATED2

Artikel Lain...
• Pemekaran Kecamatan Tunggu Rekomendasi Gubri
• Menangkan Dua Kategori Lomba Harganas, Dumai Timur Wakili Riau
• Pemekaran Kecamatan Usai Pemilu
• Disiapkan TPS Terapung dan Berjalan
• Kemenkop konsisten bidik 70.000 koperasi berkualitas

Berita Terbaru
• Rapat Evaluasi Realisasi Pajak Bumi Bangunan (PBB) Kecamatan Dumai Timur
• Penyerahan Zakat Konsumtif BAZ Kota Dumai
• Pelantikan Lurah Buluh Kasap
• Kegiatan Musrenbang 2010

contoh ta ku

TUGAS AKHIR
JARINGAN KOMPUTER

PERBANDINGAN MEDIA TRANSMISI
WIRELESS DAN SATELITE












OLEH :










BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia saat ini sangat cepat yang diimbangi dengan perubahan bisnis perusahaan, dimana saat ini setiap perusahaan atau institusi menggunakan suatu solusi IT contohnya dalam bidang Komunikasi Data. Ada banyak perusahaan baik yang menjadikan IT sebagai senjata utama atau hanya sebagai tools menggunakan komunikasi data untuk mengintegrasikan sistem mereka dalam satu jaringan yang terpusat. Saat ini semakin banyak media komunikasi yang bisa diterapkan, di antaranya adalah berbasis Satelite dan Wireless.

Sebagai negara yang secara geografis terbentang paling panjang di khatulistiwa, Indonesia memiliki posisi geografis yang unik yang tidak dimiliki oleh negara lain, khususnya untuk teknologi satelite. Satelite yang saya maksudkan disini adalah wahana angkasa yang ditempatkan manusia di angkasa untuk keperluan tertentu, khususnya telekomunikasi, selain broadcasting dan penginderaan jauh. Obyek ini nyaris seperti barang abstrak, karena dia tidak dapat kita lihat dengan mata telanjang.

Teknologi satelite, meskipun sudah lama ada, adalah teknologi yang mahal. Satelite telah digunakan untuk pelayan telekomunikasi semenjak pertengahan tahun 1960, dan pada tahun 1980 Mobile Satellite Service (MSS) mulai dibangun. Dengan adanya sistem komunikasi satelite, maka semakin memungkinkan untuk menerima suatu panggilan dimana saja dengan menggunakan suatu perangkat mobile receiver. Tak banyak yang tahu bahwa bersinarnya industri seluler dalam beberapa tahun terakhir ini tak lepas dari jasa satelite sebagai tulang punggung atau backbone-nya. Dalam mengalirkan data dan suara, layanan seluler memerlukan trunking ke satelite sehingga masyarakat dapat menikmati layanan dengan baik.

Selain itu juga, salah satu batu loncatan teknologi yang kita alami sekarang ini adalah dengan adanya teknologi wireless yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kabel lagi. Jaringan komunikasi wireless saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat fenomenal di berbagai belahan dunia, khususnya telekomunikasi. Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan dan mengejar efisiensi di segala aspek.

Dari itu, teknik telekomunikasi memiliki target untuk masa depan, yaitu mencapai sistem Future Wireless Personal Communication (FWPC). Sistem tersebut menawarkan layanan komunikasi dari siapa saja, kapan saja, di mana saja, melalui satu deretan nomor sambungan yang tetap, dengan delay yang sekecil-kecilnya, menggunakan suatu unit yang portabel (kecil, dapat dipindah-pindahkan, murah dan hemat) dan memiliki sistem yang kualitasnya tinggi dengan kerahasiaan yang terjamin.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk megetahui perbandingan media transmisi wireless dan satelite serta memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan orang lain di mana saja dan kapan saja dengan menggunakan layanan wireless maupun satelite.

1.3 Metode
Penulisan makalah ini dilakukan berdasarkan analisa dari sumber – sumber tulisan dan bacaan.







BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Media Transmisi
Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di dalam sistem atau jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, sistem transmisi digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router). Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan transport / transport network (Tutun Juhana, 2006).

Transmisi merupakan ujung tombak dan berperan vital dalam sebuah siaran broadcast. Televisi merupakan media audio-visual, artinya dia memiliki unsur gambar dan suara. Coba kita bayangkan kalau kita nonton TV suaranya bagus tapi gambarnyajelek, atau gambarnya bagus tapi suaranya jelek, pasti tidak akan nyaman. Tugas dari bagian transmisi adalah menyampaikan kualitas audio dan video dengan baik sampai ke Televisi yang ditonton oleh pemirsa.
Transmisi sering disingkat dengan tx, yang merupakan simbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna pemancar/transmitter. Lalu bagaimana kah proses siaran bisa terjadi marilah kita lihat gambarnya sebagai berikut :










Gambar 2.1a

Semua siaran, baik live dari studio, taping (recorded), ataupun live
dari luar studio (menggunakan OB Van : Outdoor Broadcast Van dan SNG : Satellite News Gathering) selalu melalui MCR (Master Control Room), sebelum di pancarkan ke satellite. Di MCR gambar dipasang logo, dibagi-bagi segmen dengan iklan dan promo, sampai materi benar-benar siap On Air. Dari MCR, materi menuju perangkat Uplink untuk ditransmisikan melalui satellite ke stasiun relay di seluruh Indonesia (Filed Under, 2008).

Dalam siaran TV broadcast, ada 3 macam sistem transmisi yang biasa digunakan, yaitu :
1. Transmisi Satellite, yaitu transmisi dari studio ke stasiun relay di seluruh Indonesia.
2. Transmisi Terestrial, yaitu transmisi dari stasiun relay daerah ke televisi pemirsa.
3. Transmisi Microwave, yaitu transmisi menggunakan sinyal gelombang mikro, biasanya digunakan untuk live event dari lapangan ke studio, atau untuk backup ari studio ke stasiun relay terdekat (bila memungkinkan).

Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel ataupun radiasi elektromagnetik.
Kabel
Bila sumber data dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh dan dalam area yang lokal, maka dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya. Kabel dapat berbentuk kabel tembaga yang biasa digunakan pada telepon, atau coaxial cable atau fiber optic cable.
Coaxial Cable
Coaxial Cable merupakan kabel yang dihubungkan dengan metal yang lembek. Coaxial Cable mempunyai tingkat transmisi data yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabel biasa, tetapi lebih mahal.










Gambar 2.1b
Fiber Optic Cable
Fiber Optic Cable dibuat dari serabut-serabut kaca (optical fibers) yang tipis dengan diameter sebesar rambut manusia. Fiber Optic Cable mempunyai kecepatan pengiriman data sampai 10 kali lebih besar dari coaxial cable.





Gambar 2.1c
Radiasi Elektromagnetik
Bila sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh, channel komunikasi dapat berupa media radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka, yang dapat berupa gelombang mikro (microwave), sistem satelite (satellite system) atau laser (laser system).
Microwave
Microwave merupakan gelombang radio frekuensi tinggi yang dipancarkan dari stasiun ke stasiun yang lain. Sifat pemancaran dari Microwave adalah line-of-sight, yaitu tidak boleh terhalang. Karena adanya gedung-gedung yang tinggi, bukit-bukit atau gunung-gunung, Microwave biasanya digunakan untuk jarak-jarak yang dekat saja. Untuk jarak yang jauh, harus digunakan stasiun relay yang berjarak 30 sampai 50 kilometer. Stasiun relay diperlukan karena untuk memperkuat signal yang diterima dari stasiun relay sebelumnya dan meneruskan ke stasiun relay berikutnya.











Satellite System
Karena microwave tidak boleh terhalang, maka untuk jarak-jarak yang jauh digunakan sistem satelite (satellite system). Satelite akan menerima signal yang dikirim dari stasiun microwave di bumi dan mengirimkannya kembali ke stasiun bumi yang lainnya. Satelite berfungsi sebagai relay yang letaknya di luar angkasa.
Sistem Laser
Teknologi komunikasi sinar laser banyak digunakan untuk penelitian-penelitian. Ahli komunikasi meramalkan, di masa yang akan datang menggunakan teknologi laser akan meluas dan secara dramatis akan dapat mengurangi biaya transmisi.

2.2 Satelite
Satelite adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu bertahan sendiri. Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima. Dalam komunikasi GEO ( merupakan sistem komunikasi satelite yang paling banyak) posisi satelite adalah sekitar 36.000 km di atas bumi (http://www.total.or.id/info.php?kk=satelite.htm).

Satelit adalah suatu station relay. Satelit menerima pada satu frekuensi, memperkuat atau mengulang sinyal dan transmit pd frekuensi lain. Memerlukan orbit geo-stationary, tinggi 35,784 km (William Stallings, Data and Computer Communications 7th Edition).

Suatu satelite yang diletakkan di orbit tetap sejauh 30320 kilometer di atas permukaan bumi dapat menjangkau sekitar 40% dari seluruh permukaan bumi. Dua buah satelite dapat menjangkau lebih separoh permukaan bumi dan tiga buah staelite dapat menjangkau semua permukaan bumi (Komunikasi Data dan Jaringan Komputer, Bab 7 hal. 273).










Pengaplikasian satelit pada khususnya telah digunakan oleh banyak organisasi. Pasar internasional telah dikuasai oleh Intelsat (International Teleommunication Satellite Organization). Intelsat adalah gabungan perusahaan satelit internasional. Perusahaan yang serupa dengan Intelsat adalah Comsat (Communications Satellite Corporation), namun Comsat dilengkapi dengan jangkauannya yang lebih luas. Ada pula Inmarsat (International Maritime Satellite Organization) yang menggunakan satelit untuk berkomunikasi dengan kapal-kapal yang sedang berada di laut, untuk pengeboran minyak, dan untuk mendeteksi daratan (Elsa Y .A, 2008).

Satelit juga digunakan oleh perusahaan dalam teleports untuk mengirim data yang sedemikian banyak jumlahnya. Selain itu satelit juga digunakan dalam industri penyiaran dan televisi kabel. Dalam remote sensing juga dibutuhkan peran utama satelit. Remote sensing dirancang untuk mengenali dan mendeteksi bumi, seperti bencana alam badai, perubahan ekologi, dan lain-lain. Para jurnalis atau para pencari berita dapat dengan mudah mendapatkan berita secara langsung melalui satelit dan dapat langsung juga mneyiarkannya kepada public. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijaksanaan agar satelit tidak disalahgunakan dan penggunaannya tidak meresahkan masyarakat.

Transmisi satelite memiliki dua keunggulan dibandingkan transmisi {terestrial}, yaitu :
1. Biayanya sama, baik itu dua atau duajuta sambungan (downlink) yang menerima informasi yang disiarkan.
2. Tidak memerlukan investasi prasarana kabel yang banyak.

2.2.1 Komunikasi Satelite
Komunikasi Satelite ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh atau antar benua. Dimana untuk menghubungkannya diperlukan teknologi satelite. Satelite dikategorikan berdasarkan tipe orbitnya. Ada empat tipe orbit dari satelite, yaitu:
- Geostationary orbit (GEO)
- Highly elliptical orbit
- Low earth orbit (LEO)
- Medium earth orbit (MEO)









Gambar 2.2a Komunikasi Satelit

Komunikasi satelite menggunakan frekuensi / band. Untuk menghubungi site yang lain, bisa dilakukan dengan Very Small Aperture Terminal (VSAT). VSAT adalah stasiun bumi 2 arah dengan antena parabola dengan diameter sekitar 3 – 10 meter.

Satellite Point to Point Link






Gambar 2.2.1a
Satellite Broadcast Link







Gambar 2.2.1b
2.2.2 Sistem Komunikasi Satelite
Sistem komunikasi satellite di bagi 2 antara lain yaitu :
1. Space Segment (atau paling mudahnya satelite itu sendiri).









Gambar 2.2.2

Yang perlu di ketahui mungkin Orbitnya seperti Geostationer (36000Km), Meostasioner (9000-10000Km), Leostationer (1000-2000Km). Lalu frekuensi-frekuensi kerja di Satelit C-Band,Extended C-Band,Ku-Band dan L-Band. Dimana untuk C-Band frekuensi kerja untuk Downlink=3700-4200Mhz dan Uplink=Frekuensi Downlink+2225. Bandwith 500Mhz. Sedangkan L-Band frekuensi Downlink 950-1750Mhz dan Uplink=Frekuensi Downlink+2225. Dalam satelit terdiri dari beberapa Transponder atau Channel contohnya untuk Palapa adalah 24 Transponder di bagi atas 12 Polarisasi Vertikal dan 12 Polarisasi Horinsontal.
2. Ground Segment (lebih mudahnya adalah antenna penerima / pemancar di Bumi).
Ground Segment ini di bagi lagi atas Out Door Unit (ODU) dan In Door Unit (IDU) :
• ODU terdiri atas beberapa perangkat seperti Antenna, FeedHorn, LNA, BUC, Converter, SSPA, Main Supply, LNB
• IDU terdiri atas beberapa perangkat seperti Modem, Inverter, Rectifier, Baterai.

2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Satelite
Kelebihan Media Satelite, yaitu :
1. Koneksi dimana saja. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak,
2. Jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global,
3. Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas, dibanding teresterial,
4. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting,
5. Kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar,
6. VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelite,
7. Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar,
8. Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router dengan keandalannya mendekati 100%,
9. Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.

Kekurangan Media Satelite, yaitu :
1. Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelite geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangka sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang,
2. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelite adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelite dan kembali ke bumi. Satelite geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
3. Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan.
4. Rawan sambaran petir gledek

2.3 Wireless
Wireless adalah koneksi suatu perangkat dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan kabel (http://www.total.or.id/info.php?kk=satelite.htm).

Wireless internet merupakan koneksi internet yang menggunakan frekuensi radio dan bekerja pada kecepatan tinggi yaitu 11�54 Mbps, jauh lebih cepat daripada layanan internet melalui telepon yang hanya kecepatan maksimum 56 Kbps (milik telkom). Pemakaian wireless internet memungkinkan akses internet selama 24 jam dengan biaya sangat murah karena wireless internet tidak akan dikenakan pulsa , sehingga pemakai hanya dikenakan biaya pembayaran kepada Internet Service Provider (ISP) saja (Edu Media Nusantara, 2006-2008).



2.3.1 Perkembangan Wireless
Jaringan tanpa kabel sebenarnya tidak sesulit sistem cable network bahkan lebih mudah. Sistem jaringan WIFI atau Wireless tidak memerlukan penghubung cable network antar computer. Bila jenis coax atau UTP cable memerlukan kabel sebagai media tranfer, dengan Wireless network hanya dibutuhkan ruang atau space dimana jarak jangkau network dibatasi kekuatan pancaran signal radio dari masing masing computer (www.WordPres.com).

Wifi atau Wi-Fi, kependekan dari Wireless fidelity, adalah sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Network – WLAN). Didasari pada spesifikasi IEEE 802.11, yang kemudian berkembang dengan beberapa spesifikasi, antara lain 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n (Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing Internet, halaman 1).

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan (RaniArdhitaMaheswari, 2008).

Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman.

Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA - nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada kemasannya.

Karena sistem WIFI mengunakan transmisi frekuensi secara bebas, maka pancaran signal yang ditransmit pada unit WIFI dapat ditangkap oleh computer lain sesama pemakai Wifi. Tentu kita tidak seseorang masuk kedalam jaringan Network tanpa ijin. Pada teknologi WIFI ditambahkan juga sistem pengaman misalnya WEP (Wired Equivalent Privacy) untuk pengaman sehingga antar computer yang telah memiliki otorisasi dapat saling berbicara.

Jaringan wireless dapat digunakan untuk transmisi suara maupun data. Lihat bagan berikut :












Gambar 2.3.1a
Pada frekuensi Wifi, ada 11 channel yang diizinkan beroperasi masing-masing 5 MHz, yaitu sebagai berikut :
• Channel 1 - 2,412 MHz;
• Channel 2 - 2,417 MHz;
• Channel 3 - 2,422 MHz;
• Channel 4 - 2,427 MHz;
• Channel 5 - 2,432 MHz;

• Channel 6 - 2,437 MHz;
• Channel 7 - 2,442 MHz;
• Channel 8 - 2,447 MHz;
• Channel 9 - 2,452 MHz;
• Channel 10 - 2,457 MHz;
• Channel 11 - 2,462 MHz;

2.3.2 Mode Koneksi Wireless
Agar sebuah computer dapat saling terhubung dengan network wireless maka dapat dilakukan dalam mode Ad-Hoc atau mode Infrastructure.
Mode Ad-Hoc adalah koneksi antara dua komputer, di mana satu komputer berfungsi sebagai server dan komputer lainnya menjadi client. Koneksi semacam ini sering disebut sebagai koneksi peer-to-perr (Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing Internet, halaman 3).







Gambar 2.3.2a
Mode Infrastructure adalah koneksi antara dua komputer atau lebih, dengan Access Point (AP) sebagai pengatur lalu lintasnya. Acces Point adalah suatu perangkat yang dapat memancarkan sinyal Wifi dalam jangkauan tertentu (sering disebut hotspot). Melalui sinyal Wifi tersebut, beberapa client bisa terkoneksi ke jaringan dan AP-lah yang akan mengatur lalu lintas datanya (Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing Internet, halaman 3).











Gambar 2.3.2b
2.3.3 Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Wireless
Jaringan wireless memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut :
• Keunggulannya adalah biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel), infrastrukturnya berdimensi kecil, pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan konsep mikrosel dan teknik frequency reuse), mudah & murah untuk direlokasi dan mendukung portabelitas.
• Kelemahannya adalah biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan), delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll), kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasian) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum) [1,7 dan 9].

Yang unik dari media transmisi wireless adalah :
1. Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda antara pengirim dan penerima sehingga sinyal terhalang dan tidak sampai pada penerima (gejala ini sangat terasa pada komunikasi wireless dengan IR).
2. Bersifat broadcast akibat pola radiasinya yang memancar ke segala arah, sehingga semua terminal dapat menerima sinyal dari pengirim.
3. Sinyal pada media radio sangat komplek untuk dipresentasikan kerena sinyalnya menggunakan bilangan imajiner, memiliki pola radiasi dan memiliki polarisasi.
4. Mengalami gejala yang disebut multipath yaitu propagasi radio dari pengirim ke penerima melalui banyak jalur yang LOS dan yang tidak LOS/terpantul, seperti gambar di bawah ini :












Gambar 2.3.3a















BAB III
PEMBAHASAN

Dengan menggunakan layanan satelite dan wireless, kita dapat memenuhi kebutuhan komunikasi global dalam bidang telekomunikasi, broadcasting, dan penginderaan jauh baik melalui televisi, telepon, komputer, laptop, dan PDA, di mana saja, siapa saja, dan kapan saja.

Untuk menggunakan layanan tersebut baik satelite maupun wireless itu sendiri, kita harus memperhatikan kebutuhan dan kondisi masing-masing. Hal ini dikarenakan, baik satelite maupun wireless, memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa saluran komunikasi dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Transmisi Dengan Kabel, seperti twisted wire, coaxial cable, dan fober optic.
2. Transmisi Tanpa Kabel (Wireless), seperti microwave, satellite, dan cellular phone.

Perbandingan Saluran Komunikasi
Media Kecepatan Biaya
Twisted Wire s/d 100 Mbps Murah
Microwave s/d 200+ Mbps
Satellite s/d 200+ Mbps
Coaxial Cable s/d 200 Mbps
FO Cable s/d 6+ Tbps Mahal
Keterangan :
Mbps: Megabits per second/ 1.000.000 bits per detik
Gbps: Gigabits per second/ 1.000.000.000 bits per detik
Tbps: Terabits per second/ 1.000.000.000.000 bits per detik

Dilihat dari pembagian saluran komunikasi di atas, bisa dikatakan bahwa satelite merupakan bagian dari wireless. Satelite berfungsi sebagai stasiun relay (penguat) untuk mentransmisikan sinyal microwave melewati jarak yg jauh. Sinyal microwave tersebut dipantulkan melalui satelite, sehingga kekurangan dari microwave itu sendiri yaitu jarak yang terbatas, bisa diatasi. Contoh Satelite : satelite palapa b2, Telkom 1, Telkom 2.

Pada satelite, komunikasinya menggunakan frekuensi / band, di mana untuk menghubungi site lainnya bisa dilakukan dengan VSAT, kependekan dari Very Small Aperture Terminal, sebuah terminal yang digunakan dalam komunikasi data satelite, suara dan sinyal video, tidak termasuk broadcast televisi.

VSAT terdiri dari dua bagian, sebuah transceiver yang ditempatkan di luar (out doors) yang dapat langsung terjangkau oleh satelite dan sebuah alat yang di tempatkan di dalam ruangan yang menghubungkan transceiver dengan alat komunikasi para pengguna, PC misalnya. Transceiver menerima dan mengirim sinyal ke transponder satelit di langit. Satelite mengirim dan menerima sinyal dari sebuah ground station komputer yang berfungsi sebagai hub untuk sistem tersebut. Masing-masing komputer pengguna terhubungkan oleh hub ke satelite, membentuk sebuah topologi bintang (star topology). Hub tersebut mengatur keseluruhan operasional network. Agar sebuah komputer pengguna dapat melakukan komunikasi dengan lainnya, transmisinya harus terhubung dengan hub yang kemudian mentransmisikan kembali ke satelite, setelah itu baru dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang lain.

Sistem satelite yang banyak dipakai pada saat ini adalah satelite yang non regenerative yaitu hanya melakukan fungsi merelay tanpa ada pemrosesan sinyal baik itu modulasi dan demodulasi. Penggunaan sistem satelite regenaratif akan menyebabkan harga dari satelite itu akan naik dikarenakan teknologi yang dipergunakan untuk aplikasi di ruang angkasa belum banyak dipakai untuk mencapai nilai ekonomisnya. Selain itu, peran serta orbit, pembajakan sinyal, dan peran Intelsat serta kompetisi organisasi di area internasional membuat kapabilitas satelite kita meningkat.

Contoh teknologi satelite yang baru adalah Smallsats, yaitu satelite dalam bentuk yang lebih kecil dan lebih efisien. Smallsat dapat digunakan untuk remote sensing, jaringan komunikasi interpersonal, dan untuk aplikasi lainnya. Smallsat mengeluarkan biaya yang lebih sedikit dan didesain untuk waktu yang lebih cepat.

Selain itu, contoh lain dari teknologi satelite itu sendiri dapat kita lihat pada pertelevisian di mana kita hanya bisa melihat siaran live dari televisi dan tidak tau bagaimana kinerjanya. Oleh karena itu, dikenal istilah SNG (Satelite News Gathering) yaitu pengumpul berita melalui satelite. SNG merupakan sebuah piranti untuk Transmisi Satellite yang portable, yang lebih praktis untuk berpindah tempat (mobile) maupun untuk proses instalasi dan uninstal. Hal ini dapat diibaratkan sebuah lampu senter dan cermin, di mana SNG itu senternya dan satelite cerminnya (untuk memantulkan) dan pantulannya diterima oleh perangkat penerimanya (biasa disebut ground segment) untuk kemudian diproses di Master Control Room (MCR).

SNG biasa digunakan saat siaran live dari
luar studio, jadi ketika live event berlangsung, SNG mengirimkan sinyal
Audio-Video melalui satellite (uplink) untuk diterima (downlink) di
Studio sebelum dipancarkan kembali ke seluruh stasiun Transmisi daerah.




Uplink Downlink






SNG MCR
Gambar 3a

Pada wireless, koneksinya menggunakan frekuensi radio. Wireless memiliki jangkauan tempat yang menyebar dan keamanan data yang disampaikan juga terjamin. Teknologi wireless memiliki fleksibelitas, mendukung mobilitas, memiliki teknik frequency reuse, selular dan handover, menawarkan efisiensi dalam waktu (penginstalan) dan biaya (pemeliharaan dan penginstalan ulang di tempat lain), mengurangi pemakaian kabel dan penambahan jumlah pengguna dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Namun dibalik itu semua, sebenarnya teknologi wireless juga membutuhkan biaya karena komponennya memiliki harga yang lebih mahal. Tetapi harga yang tidak murah juga pasti memberikan layanan lebih.

Sekarang ini, teknologi wireless hadir dalam bentuk yang berbeda-beda, misalnya mobile wireless. Keberadaan cell phone telah dilengkapi dengan hadirnya PCs dengan menggunakan network terbaru dan teknologi digital yang terbaru pula, yaitu teknologi mobile wireless dengan third generation (3G) system.

Salah satu contoh teknologi wireless adalah broadband CDMA (B-CDMA). Teknologi B-CDMA dikembangkan dari teknik CDMA. B-CDMA ini merupakan teknologi digital spread spektrum lanjutan untuk kepentingan komersial, yang memberikan berbagai kelebihan dibanding copper, cable, microwave dan bahkan sistem komunikasi radio lainnya, seperti kualitas suara yang tinggi (32 kb/s), karakteristik fade sangat baik, performansi indoor sangat baik, dinamik data rate (on demand) : 32 kb/s ~ 144 kb/s. Selain itu juga, Pemilihan frekuensinya secara fleksibel (300 ~ 2500 MHz). Broadband CDMA sedang dikembangkan untuk empat aplikasi utama ; rural wireless local loop, urban wireless local loop, personal communications system (PCS), Global Mobile Personal Communcations by Satellite (GMPCS) dan IMT-2000.

Untuk B-CDMA pada umumnya menggunakan bandwidth 7 MHz, 10,5 MHz, 14 MHz dan 15 MHz. Dengan bandwidth yang lebih lebar akan menyediakan level of fade resistance yang lebih besar, yang akan menghasilkkan performansi yang lebih besar untuk output power yang sama, atau mengurangi syarat power untuk menyediakan range coverage yang sama. Selanjutnya, pertambahan bandwidth sangat identik dengan penambahan kapasitas untuk mendukung layanan-layanan dengan bandwidth yang lebih tinggi dan menambah fleksibilitas untuk service gabungan. Dalam arti bahwa satu sistem broadband dapat melayani berbagai macam service secara simultan. Gambaran dari sistem tersebut adalah sebagai berikut :










Gambar 3b

Keuntungan utama dari solusi Broadband CDMA adalah flexibilitas. Sistem Broadband CDMA dapat memungkinkan operator untuk menawarkan service yang baru seperti ISDN (144 kbps), leased line dan bandwidth on demand (2 Mbps). Cell-cell pada Broadband CDMA dapat dengan mudah diaplikasikan di daerah urban, suburban atau rural dimana kepadatan pelanggan berbeda. Broadband CDMA menggunakan teknik pengkodean suara seperti pada jaringan publik (32 ADPCM dan 64 PCM).








BAB IV
KESIMPULAN

Dalam komunikasi data terdapat beberapa unsur agar sebuah proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik. Unsur-unsur tersebut dapat berupa, sumber data, media dan penerima data. Pada komunikasi data, media yang digunakan adalah kabel dan tanpa kabel.

Saluran komunikasi tanpa Kabel (Wireless), seperti microwave, satellite, dan cellular phone. Satelite merupakan bagian dari wireless, di mana wireless itu sendiri adalah koneksi internet dari suatu perangkat ke perangkat lainnya yang tanpa menggunakan kabel. Sedangkan satelite adalah suatu stasiun relay (penguat) yang mentransmisikan sinyal microwave melewati jarak yang jauh.

Peran serta orbit, pembajakan sinyal, dan peran Intelsat serta kompetisi organisasi di area internasional mempengaruhi kapabilitas satelite. Sistem satelite yang banyak dipakai pada saat ini adalah satelite yang non regenerative. Penggunaan sistem satelite regenaratif akan menyebabkan harga dari satelite itu mahal.

Tak dipungkiri lagi, saat ini, komunikasi bergerak memainkan peran yang semakin signifikan dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi, khusunya mobile system. Saat ini jumlah pengguna telepon mencapai angka ±1 milyar dan angka ini melampaui jumlah pengguna jaringan telepon tetap. Sehingga pada saat itu komunikasi wireless akan merupakan moda akses teknologi yang dominan.







DAFTAR PUSTAKA

J. Alam, M. Agus. 2002. Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing Internet. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Agusli, Rachmat. 2007. Panduan Praktis Koneksi INTERNET Dengan Handphone. Jakarta Selatan : mediakita

Stallings, William. Data and Computer Communications 7th Edition.
Bab 7. Komunikasi Data dan Jaringan Komputer.pdf
http://www.total.or.id/info.php?kk=satelite.htm
http://www.lapanrs.com/TEKNObangtek/index.php?page=artikel.htm
http://ilkom.unsri.ac.id/deris/akademik/mk/Bab4-media_satelite.php
http://ilkom.unsri.ac.id/deris/akademik/mk/Bab4-mediatransmisi.php
www.WordPres.com
www.BeritaNet.com
www.NetSains.com

Kamis, 18 Maret 2010


Bab.1 pengenalan delphi

1.1. Pengertian Delphi
Delphi adalah suatu bahasa pemograman (development language) yang digunakan untk merancang suatu aplikasi program.

a. Kegunaan Delphi
1. untuk membuat aplikasi windows
2. Untuk merancang aplikasi program berbasis grafis
3. Untuk membuat program berbasis jaringan (client/server)
4. Untuk merancang program .Net (berbasis internet)

b. Keunggulan Delphi
1. IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan pengembangan aplikasi sendiri adalah satu dari beberapa keunggulan delphi, didalamnya terdapat menu – menu yang memudahkan kita untuk membuat suatu proyek program.
2. Proses Kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang kita buat dijalankan pada Delphi, maka secara otomatis akan dibaca sebagai sebuah program, tanpa dijalankan terpisah.
3. Mudah digunakan, source kode delphi yang merupakan turunan dari pascal, sehingga tidak diperlukan suatu penyesuain lagi.
4. Bersifat multi purphase, artinya bahasa pemograman Delphi dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai keperluan pengembangan aplikasi.

c. Sejarah Borland Delphi
1. Delphi versi 1 (berjalan pada windows 3.1 atau windows 16 bit)
2. Delphi versi 2 (Berjalan pada windows 95 atau delphi 32 bit)
3. Delphi versi 3 (berjalan pada windows 95 keatas dengan tambahan fitur internet atua web)
4. Perkembangan selanjutnya diikuti dengan Delphi versi 4, 5 dan 6.
5. Versi terkini dari delphi adalahversi 7 dengan tambahan vitur .net dengan tambahan file XML

1.2. OOP (Object Oriented Programming)
OOP adalah metode pemograman dengan membentu sebuah aplikasi yang mendekati keadaan dunia yang sesungguhnya. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mendisain object untuk menyelesaikan masalah.
a. Tiga unsur OOP
1. Encapsulation atau pemodelan
Encapsulation adalah konsep penggabungan data dengan operator. Dalam konsep pemodelan data dan operasi menjadi satu kesatuan yang disebut object. Encapsulation juga disebut dengan penyembunyian informasi (information hiding)

Contoh = ketika kita menyalakan sebuah TV kita tidak tahu apa yang terjadi dengan proses dan percakapan antar alat yang berhubungan dengan TV tersebut sehingga mampu menampilkan sebuah gambar.
Atau = ketika melakukan klik pada subuah object dalam suatu aplikasi program kita tidak tahu apa yang dilakukan program sehingga ditampilkan hasil yang sesuai.

Catatan = dari dua contoh kasus tersebut terdapat kesamaan proses mengenai information hiding yang tidak diketahui oleh user sampai hasil ditampilkan.
b. Inheritance atau penurunan
Inherintance adalah sebuah object yang dapat diturunkan menjadi object yang baru dengan tidak menghilangkan sifat asli dari object tersebut.

Contoh = TV merupakan salah satu media elektronik yang dgunakan untuk menampilkan gambar dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada konsumen. Secara umum TV memunyai cara kerja yang sama dengan media elektronik yang lain dlam proses penyampaian informasi, tetapi mempunyai sifat yang unik yang dapat membedakan dengan media electronik yang ada.
Atau = Dalam aplikasi program kita sering menggunakan command button, untuk beberapa perintah yang berbeda.

c. Polymorphism atau Polimorfisme
Polymorphism merupakan penggunaan berbagai macam object yang berbeda tetapi secara fungsi bergantung pada satu object sebagai induk, dengan cara pelaksanaan yang berbeda – beda.

Contoh = TV dan radio adalah media electronik yang mempunyai sistem yang sama tentang bagaimana meyebarkan suatu informasi, tetapi cara kerja dari masing – masing sistem pasti berbeda.

Atau
Object Simpan dan Update adalah icon yang berasal dari induk yang sama yaitu , command button tetapi cara kerja tersebut berbeda – beda.

1.3. Delphi dan OOP (Object Oriented Programming)
Secara default ketika kita merancang suatu aplikasi program, mau tidak mua dan tanpa kita sadari bahwa kita telah menerapkan OOP, walupun secara teori kita kurang memahami OOP dalam arti yang sebenarnya.

Contoh sederhananya adalah ketika kita merancang suatu form (Tform1) baru, sadar atau tidak sebenarnya form yang kita aktifkan merupakan turunan dari Tform sebagai induknya atau ketika kita mengaktikan button pada form merupakan turunan dari tbutton.

Atau

Contoh dalam bahasa program adalah sebagai berikut = ketika merancang suatu label di form secara otomatis delphi akan menuliskan label tersebut dalam jendela code editor tentang turunan dari label tersebut.

Type
Tform = class(tform)
Label1 = tlabel
End;

1.4. IDE DELPHI

a. langkah – langkah mengaktifkan Delphi

a. Klik start
b. pilih program Files
c. pilih Borland Delphi
d. pilih dan klik Delphi 7

b. Jendela Utama Delphi
Gambar 1.1 Jendela Utama Delphi

c. Bagian – bagian dari Jendela Delphi

1. Object Tree View
Merupakan sebuah diagram pohon yang menggambarkan hubungan logis menghubungkan semua komponen yang terdapat dalam suatu proyek program. Komponen tersebut meliputi form, modul atau frame. Fungsinya digunakan untuk menampilkan seluruh daftar komponen program dalm sebuah aplikasi program sesuai dengan penempatnnya.

Gambar 1.2 Jendela Object Tree View

2. Object Inspector
Merupakan jendela yang digunakan utnuk mengatur tampilan komponen pada form, misal bagaimana mengubah tulisan button pada command button menjadi Simpan, atau menghapus tulisan pada label dan mengganti nama menjadi Nama Mahasiswa atau memberikan perintah tertentu pada sebuah komponen sehingga ada interaksi ketika program dijalankan..

Secara Umum Object Inspector terbagi menadi 2, yaitu =
a. Properties
Digunakan untuk mengatur tampilan pada sebuah komponen baik itu meliputi penggantian nama, warna, jenis huruf, border dan lain –lain.

Gambar 1.3 Jendela Inspector (properties)

b. Events
Merupakan jendela properties yang digunakan untuk memberikan fungsi yang lebih detail dari fungsi sebenarnya. Misalnya ketika tombol Simpan di klik maka program akan menjalankan perintah penyimpanan data. Dari kalimat tersebut ada event clik untuk mengeksekusi sebuah tombol simpan. Perintah event clik tersebut dapat diberikan melalui jendela events.

Gambar 1.4. Jendela Events pada Object Inspector

3. Form Designer
Merupakan tempat yang digunakan untuk merancang semua aplikasi program yang diambil dari komponen pallete.

Gambar 1.5. Jendela Form Designer

4. Component Pallete
Merupakan kumpulan icon yang digunakan untuk merancang suatu aplikasi pada untuk membentuk sebuah aplikasi user interface.
Dalam komponen pallete semua icon dikelompokan dalam berbagai komponen sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.

Gambar 1.6. Jendela Komponen Pallete

No Icon Name Fungsi
1 Pointer Mengembalikan fungsi mouse ke defaultnya
2 Frame Membentuk suatu frame terhadap obyek yang ada didalamnya
3 Main menu Membuat menu Utama
4 Popup Menus
5 Label Hanya untuk menampilkan Teks
6 Edit Untuk menampilkan dan input data (1 baris)
7 Memo Sama seperti edit tetapi mempunyai kapasitas lebih besar (lebih dari 1 baris)
8 Button Digunakan untuk melakukan eksekusi terhadap suatu proses
9 Checkbox Digunakan untuk menentukan pilihan lebih dari satu
10 Radio Button Digunakan untuk menentukan pilhan, tetapi hanya satu pilhan yang bisa digunakan
11 List Box Menmpilkan pilihan dalam bentuk list
12 Combo Box Menampilkan pilihan dalam bentuk popup
13 Scroll Bar Merupakan icon yang berupa baris status
14 Group Box Digunakan untuk mengelompokan suatu icon
15 Radio Group Digunakan untuk mengelompokan pilihan

5. Code Editor
Bagian dari delphi yang digunakan untuk menuliskan kode program. Pada bagian code editor terdapat 3 bagian utama yaitu = bagian paling kiri yang berisi berupa angka menunjukan baris dan kolom. Keterangan modified menunjukan bahwa telah terjadi modifikasi terhapap baris program. Dan paling kanan menunjukan status keyboard tentang tombol insert atau over write.

Gambar 1.7 Jendela Code Editor

6. Code Explorer
Jendela yang digunakan untuk menampilkan seluruh variabel, type, dan rountine yang didefinisikan pada sebuah unit.

Gambar 1.8. Jendela Code Explorer

7. Code Diagram
Merupakan fasilitas pada delphi yang digunakan untuk mendesain sebuah diagram atas komponen – komponen yang digunakan dalam seatu rancangan aplikasi.

Gambar 1.9. Jendela Code Diagram

d. Projek Delphi
1. File Proyek
File ini disimpan dengan ber-ekstenion .dpr. File ini berisi informasi mengenai seluruh proyek program
2. File Unit
File ini merupakan kumpulan dari barisan kode program yang terdapat di jendela code editor, baik itu yang dituliskan oleh progremmer maupun oleh system. Extention file ini adalah . pas
File Unit dibagi menjadi 2
a. Bagian Interface
Barisan ini dimulai dari kata Interface (setelah nama unit), berisi seluruh deklarasi variabel, tipe data object maupun deklarasi tambahan.

b. Bagian Implementation
Dimulai dari kata kunci implementation dan diakhiri dengan kata end. Fungsi digunakan untuk menuliskan kode program sebagai bagain dari interaksi antar komponen ataupun dengan user.

3. File Form
Berisi tentang seluruh informasi yang ada kaitannya dengan form yang dibuat, meliputi tinggi, lebar, pososi form atau tentang komponen didalmnya. Penggunaan file ini tidak dianjurkan karena untu pengaturan sudah disediakan object inspector sebagai media pengaturan semua komponen.

1.5. Aplikasi Salam Kenal (LATIHAN 1)

a. Hasil Program

Gambar 1.10 Gambar Form Salam kenal

b. Desain Form

Gambar 1.20 Gambar Desain Form Salam Kenal

c. Desian Properties

Object Name Caption
Label 1 Label 1 Nama Saya
Label 2 Label 2 Alamat
Label 3 Lnama -
Label 4 Lalamat -
Button1 Bclose Close
Form 1 Form1 Salam Kenal

d. Listing program

1. Ketika form dalam keadaan aktif maka form akan menampilkan nama dan alamat pembuat program

procedureTForm1.FormCreate(Sender: TObject);
begin
nama.Caption := ‘Irnawan’;
alamat.Caption := ‘Jalan Bina Warga’;
end;

2. Untuk keluar dari program user mengklik buton close

procedureTForm1.TcloseClick(Sender: TObject);
begin
close;
end;
end.

Bab II
Operator, Deklarasi Dan Tipe Data

2.1 Deklarasi

Dalam setiap penulisan bahasa pemograman deklarasi sangat digunakan apabila dalam penulisan program dibutuhkan indentifier atau tanda pengenal. Indentifier pada umumnya di buat oleh progremmmer yang digunakan untuk mewakili nilai dari suatu object.
Indentifier yang dikenal dalam Delphi adalah label, konstanta, tipe, fungsi, procedure maupun variabel.

2.1.1. Deklarasi Konstanta

Deklarasi konstanta adalah tanda pengenal dalam Delphi yang mempunyai nilai yang sudah tetap. Definisi konstanta diawali dengan kata baku Const diikuti dengan kumpulan indentifier yang diberi sebuah nilai.

Contoh

procedure TForm2.etertulisChange(Sender: TObject);
const
nil1:=’30000′;
begin
end;

2.1.2. Deklarasi Variabel

Deklarasi variabel adalah tanda pengenal dalam Delphi yang mempunyai nilai yang mana nilai tersebut akan terus berubah selama proses berjalan. Definisi variabel diawali dengan kata baku Var diikuti dengan kumpulan identifier yang diikuti dengan tipe data yang dibutuhkan.

Contoh

procedure TForm2.EpraktekKeyPress(Sender: TObject; var Key: Char);
var
praktek,nil2,nil1 :real;
begin
if (key = #13) then
begin
nil1 := strtofloat(ehtulis.Text);
praktek:= strtofloat(epraktek.Text);
nil2:= 0.4 * praktek;
ehpraktek.Text := floattostr(nil2);
form2.ActiveControl := cmi;
emurni.Text := floattostr(nil1 + nil2);
if nil1 > 60 then
egrade.Text := ‘Lulus’
else
egrade.Text := ‘Gagal’
end;
end;

2.2 Tipe Data

Secara sederhana tipe data dapat didefinisikan dengan istilah tempat untuk menentukan pemberian nilai terhadap suatu variabel sesuai atau tidak dengan nilai yang diberikan oleh user. Dalam versi lain tipe data juga diartikan sebagai batasan terhadap fungsi tanda pengenal terhadap semua nilai yang diterima. logika yang dapat kita berikan adalah ketika kita menempatkan tanda pengenal harga hanya mengenal angka, maka ketika kita memberikan nilai berupa string maka secara otomatis data tersebut akan ditolak karena nilai tersebut tidak dikenali oleh tipe data yang diberikan.

2.2.1 Tipe Data Numeric Integer

Tipe data integer merupakan tipe data bilangan bulat yang hanya mengenal bilangan decimal. Dimana tipe data Integer tidak mengenal pecahan

Bentuk Umum

Var
Nil1:integer;
Begin
Nil1:=5000;

2.2.2 Tipe Data Real

Tipe data numeric real adalah tipe data dari suatu tanda pengenal selain mengenal bilangan bulat utuh tipe data ini juga mengenal nilai angka yang mengenal pecahan.

Bentuk Umum

Var
Nil:real;
Begin
Nil1:=20,5;

2.2.3 Tipe Data String
Tipe data string merupakan salah satu jens tipe data selain mengenal angak disini tipe data dapat juga mengenla data berupa huruf maupun tanda baca.

Bentuk umum

Var
Nama:string;
Begin
Nama:=’Anton’;

2.2.4 Tipe Data Char

Secara fungsi tipe data char sama dengan tipe data string tetapi dari segi kapsitas ruang diperoleh tipe data char jauh lebih sedikit karena hanya mengenal 1 karakter.

2.3. Dasar umum merancang Program aplikasi berbasis visual
a. Merancang tampilan program (user interface) hal ini meliputi = Form dan toolbox
b. Desain properties. Hal ini digunakan untuk merubah tampilan icon yang asli toolbox agar sesuai dengan tampilan yang tampilan yang diinginkan.
c. Jendela Code Editor , digunakan sebagai media komunikasi antar object pada form dengan system yang ada.

2.4. Mengenal Komponen label, edit & Button

Label Hanya untuk menampilkan Teks

Edit Untuk menampilkan dan input data (1 baris)

Button Digunakan untuk melakukan eksekusi terhadap suatu proses

2.5. Mengenal Operator

Delphi mengenal banyak operator, sama seperti bahasa pemograman yang lain, operator menjadi satu hal penting yang harus ada untuk perancangan program.

2.5.1. Operator Penugasan (assignment Operator)

Symbol operator digunakan untuk melakukan suatu proses atas suatu nilai dengan memberikan nilai baru pada suatu variabel

Lambang operator Penugasan “ := “

Bentuk Umum penulisan

Var := perintah;

Contoh =

A:=”B”;
Label1.caption := “Irnawan”
C:= A + B;

2.5.2. Operator Aritmatika

Operator aritmatika berfungsi untuk melakukan suatu proses aritmatika yang meliputi perkalian, pembagian, penjumlahn, pengurangan maupun pengurangan terhdap suatu nilai variabel yang tersimpan dalam suatu object, dengan memberikan nilai baru.

Symbol yang dikenal dalam delphi

Symbol Keterangan
+ Penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
/ Pembagian
Div Pembagian Integer
Mod Sisa Pembagian

Contoh
B := 15 + 2; hasil B = 17
B := 15 div 2 B = 7
B := 15/2 B = 7,5
B := 15 * 2 B = 30
B := 15 mod 2 B = 1

2.5.3. Operator String

Digunakan untuk menggabungkan dua teks/string atau lebih.

Symbol yang digunakan = +

Contoh =

Bentuk Umum

A := teks1 + teks2

Contoh
A : = “Aku”;
B := “Bisa”;
C := A + B;
Hasil C = Aku Bisa

2.5.4. Merancang Aplikasi Dengan Delphi

a. Hasil ketika form dijalankan

Gambar 2.1 Form Operator

b. Desain Form

Gambar 2.2 Desain Form Operator

c. Desain Properties

Object Name Caption
Label 1 Label 1 Program pengenalan dasar operator Delphi
Label 2 Label 2 Nilai Praktek I
Label 3 Label3 Nilai Praktek II
Label 4 Label4 Nilai Perhitungan
Label5 Label5 Hasil
Label6 Label6 Hasil
Label7 Label7 Hasil
Label8 Label8 Hasil

Object Name Text
Edit1 Nil1 -
Edit2 Nil2 -
Edit3 Ehtambah -
Edit4 ehkali -
Edit5 Ehbagi -
Edit6 ehkurang -

Object Name Caption
Button1 Btambah Tambah
Button2 Bkali Kali
Button3 Bbagi Bagi
Button4 Bkurang Kurang
Button5 Bclose Close

d. Listing Program

Catatan =
Dalam bahasa pemograman Delphi semua data yang diinput melalui edit box dideklarasikan dengan tipe data string, sehingga ketika kita akan melakukan proses perkalian atau pengurangan kita tidak bisa mengalikan secara langsung edit box yang dimaksud tetap kita perlu merubah menjadi nilai dengan tipe data yang dapat dikalikan.

1. Program Tambah

Digunakan untuk menampilkan hasil penjumlahan antara nilai praktek 1 dengan nilai praktek II, cara double klik pada buton tambah dan tuliskan kode berikut ini =

procedureTForm2.BtambahClick(Sender: TObject);
var
nil1, nil2 : real;
tambah: real;
begin
nil1 := strtofloat(enil1.text);
nil2 := strtofloat(enil2.text);
tambah := nil1 + nil2;
ehtambah.text := floattostr(tambah);
end;

Catatan
Var
Nil1,nil2 : real;
Tambah ; real;

Var digunakan untuk mendeklarasikan suatu nama varibael yag dibuat oleh programmer yang berfungsi untuk menyimpan nilai atau data selama proses program berjalan.

Nil1,nil2 dan tambah adalah nama variabel baru yang dibentuk oleh progrmmer

Real adalah nama dari sekeian banyak tipe data yang dikenal dalam bahasa peograman Delphi. Cakupan tipe data real adalah membaca bilangan angka dalam bentuk decimal.

Strtofloat adalah fungsi yang digunakan merubah nilai dari tipe data string menjadi tipe data numeric.

Floattostr adalah fungsi yang digunakan merubah nilai pecahan menjadi data string.

2. Program untuk kali

procedure TForm2.BkaliClick(Sender: TObject);
var
bil1,bil2:real;
kali : real;
begin
bil1 := strtofloat(enil1.text);
bil2 := strtofloat(enil2.text);
kali := bil1*bil2;
ehkali.text := floattostr(kali);
{ehkali.text := inttostr(strtoint(enil1.text) * strtoint(enil2.text));}
end;

3 Program untuk bagi

procedureTForm2.BbagiClick(Sender: TObject);
var
bil1,bil2 : real;
bagi : real;
begin
bil1 := strtofloat(enil1.Text);
bil2 := strtofloat(enil2.Text);
bagi := bil1/bil2;

ehbagi.Text := floattostr(bagi);
end;

4. Program untuk kurang

procedureTForm2.BkurangClick(Sender: TObject);
var
bil1,bil2,kurang : real;
begin
bil1 := strtofloat(enil1.Text);
bil2 := strtofloat(enil2.Text);
kurang := bil1 – bil2;
ekurang.Text := floattostr(kurang);
end;

5. Program untuk keluar

procedureTForm2.bcloseClick(Sender: TObject);
begin
messageDlg(‘Ingin Menutup form’,mterror, [mbok],0);
close;
end;
Catatan
Messagedlg adalah penggalan program yang digunakan untuk menampilkan kotak pesan.

Close digunakan untuk menutup form.

BAB III
Percabangan

3.1. Operator Percabangan

percabangan adalah merupakan operator yang digunakan untuk menentukan pilihan terhadap beberapa pilihan yang ada.

Dalam bahasa pemograman Delphi mengenal dua operator per cabangan

3.1.1. Percabangan If

merupakan operator percabangan yang digunakan untuk menentukan pilihan atas beberapa kondisi yang merupakan syarat terhadap pilihan yang sudah ditentukan.

Ada dua model percabangan if

a. Percabangan untuk kondisi pilihan tunggal

Merupakan operator percabangan yang digunakan untuk menentukan sebuah pilihan dengan kondisi tunggal

Bentuk Umum

If Syarat then hasil;

Contoh
If Nilai > 80 then keterangan = ‘Lulus’;

b. Percabangan untuk kondisi majemuk

Merupakan operator percabangan yang digunakan untuk menentukan pilihan dengan kondisi yang harus dipeuhi lebih dari satu.

Bentuk Umum

If Syarat1 then
Hasil1
Else
If syarat2 then
Hasil2
Else
…………….
……………
end;

Contoh
If nilai > 80 then
Grade = “A”
Else
if nilai > 70 then
grade = “B”
else
if nilai > 60 then
grade = “C”
else
grade = “E’;

3.1.3. Percabangan case

case of adalah merupakan metode lain dari sebuah percabangan, berfungsi sama seperti fungsi if yaitu untuk melakukan seleksi atas beberapa pilihan dengan kondisi sebagai syarat yang harus terpenuhi. Secara fungsi scee dan if tidak ada perbedaan tetapi untuk penulisan fungsi case lebih mudah diterapkn untuk pilihan atau kondisi lebih dari satu.

Bentuk Umum fungsi Case OF

Case of
; hasil1;
; hasil2;

;hasil3;
………………………
; hasiln;
end;

atau fungsi case of bisa juga diberikan else untuk piliahn terakhir.

Bentuk Umum

Case of
; hasil1;
; hasil2;
;hasil3;
………………………
else
hasiln;
end;

Contoh

Case Bilangan of
1:showmessage(‘Angka 1’);
2:showmessage(‘Angka 2’);
3:showmessage(‘Angka 3’);
end;

3.2. Mengenal Object II (combo box, list box dan radio button)

1 Checkbox Digunakan untuk menentukan pilihan lebih dari satu
2 Radio Button Digunakan untuk menentukan pilhan, tetapi hanya satu pilhan yang bisa digunakan
3 List Box Menmpilkan pilihan dalam bentuk list
4 Combo Box Menampilkan pilihan dalam bentuk popup

3.3. Merancang Program dengan fungsi IF
a. Hasil Yang Diperoleh
Gambar 3.1 Gambar Perhitungan Gaji
Ketentuan Perhitungan Gaji

1. Dalam Struktur organisasi perusahaan ketentuan gaji perusahaan terbagi menjadi 3 struktur utama

Jabatan Gaji Pokok
Direktur 5000000
Manager 3000000
Karyawan 1000000

2. Besarnya tunjangan ditentukan oleh status kep

b. Desian Form

Gambar 3.2. Desain Form Gaji

c. Desain Properties

Object Name Caption
Label 1 Label1 Nama Pegawai
Label 2 Label2 Jabatan
Label 3 Label3 Gaji Pokok
Label 4 Label4 Tunjangan Status
Label5 Label5 Gaji Bersih
GroupBox GroupBox1 Status
RadioButton1 Rtetap Tetap
RadioButton2 Rhonorer Honorer
Object Name Text
Edit1 enama -
Edit2 epokok -
Edit3 etunjangan -
Edit4 ebersih -
Combo Box Cjabatan -

Object Name Caption
Button1 Btotal Total Gaji
Button2 Blagi Isi Data Lagi
Button3 Bclose Close

d. Listing Program

Memberikan pilihan pada combo box sesuai dengan piihan pada jabatan

Dengan Menggunakan Object Properties

Langkah – langkahnya
1. aktifkan combo box yang akan dipilih
2. pada properties pilih dan klik item, lalu klik command (…)

3. Pada jendela String list Editor, Seperti terlihat pada jendela berikut

4. Ketikan kata sebagai kata pilihan pada jendela seperti contoh tersebut diatas.
5. Setelah selesai klik OK

Melalui jendela code editor
Double click pada form, sebarang tempat dan ketikan program berikut ini.

procedureTForm1.FormCreate(Sender: TObject);
begin
cjabatan.Items.Add(‘Direktur’);
cjabatan.Items.Add(‘Manager’);
cjabatan.Items.Add(‘Karyawan’);
end;

Program untuk mencari gaji pokok
1. Aktifkan combo box untuk jabatan
2. Pada pada jendela properties pilih event,
3. pilih dan aktifkan onclick
4. Double click pada combo onclick.
5. Ketikan program berikut ini

procedure TForm3.cjabatanClick(Sender: TObject);
begin
if cjabatan.Text = ‘Direktur’ then
epokok.Text := ‘5000000′
else
if cjabatan.Text = ‘Manager’ then
epokok.Text := ‘2000000′
else
if cjabatan.Text = ‘Karyawan’ then
epokok.Text := ‘1000000′
else
epokok.Text := ‘0′
end;

Program menghitung Tunjangan Karyawan Tetap
Double click pada option tetap dan ketikan program berikut ini

procedure TForm3.etetapClick(Sender: TObject);
begin
if etetap.Checked = true then
a := strtofloat(epokok.Text);
hasil :=a*0.3;
etunjangan.Text := floattostr(hasil)
end;

Program menghitung Tunjangan Karyawan Honorer
Double click pada option honorer dan ketikan program berikut ini

procedure TForm3.rhonorerClick(Sender: TObject);
begin
if rhonorer.Checked = true then
a := strtofloat(epokok.Text);
hasil :=a*0.1;
etunjangan.Text := floattostr(hasil)
end;

Program menghitung Gaji Bersih
Double click pada command total gaji, dan ketikan program berikut ini :

procedure TForm3.btotalClick(Sender: TObject);
begin
a := strtofloat(epokok.Text);
b := strtofloat(etunjangan.Text);
c := a+b;
ebersih.Text := floattostr(c);
end;

Program bersih
Double click pada Isi Data Lagi, dan ketikan program berikut ini

procedure TForm3.blagiClick(Sender: TObject);
begin
cjabatan.Text := ‘Jabatan’;
enama.Text := ”;
ebersih.Text := ‘0′;
etunjangan.Text := ‘0′;
epokok.Text := ‘0′;
etetap.Checked := false;
rhonorer.Checked := false;
end;

Program Close dengan pesan, seperti tampilan sebagai berikut.

Gambar 3.3 Form Pesan

procedure TForm3.bcloseClick(Sender: TObject);
begin
if (application.MessageBox(‘Anda Yakin akan keluar’,’Informasi’,MB_YESNO)= IDYES)then
close
end;

BAB IV
Prosedur , Perulangan dan Megenal Input Box

4.1. Prosedur

Prosedur adalah suatu program terpisah dan berdiri dalam suatu blok program dan befungsi sebagai sebuah sub program (program bagian). Penulisan prosedur diawali dengan kata Procedure pada bagian deklarasi program dan cukup menuliskan nama prosedur yang dibuat pada bagian Implementasi.

Alasan penggunaan prosedur
1. Digunakan untuk penggalan program yang akan digunakan secara berulang – ulang dalam suatu proses program.
2. Digunakan untuk memmecah – mecah program menjadi sebuah modul program, sehingga listing program menjadi lebih sederhana.

Syarat penulisan nama procedure
1. harus diawali dengan karakter.
2. untuk nama prosedur dengan menggunakan dua kata atau lebih penulisannya tidak boleh menggunakan spasi, harus digabung atau dihubungkan dengan underscore ( _ )
3. tidak mengenal tanda baca.

Contoh

a. Pendeklarasian Prosedur
Penulisan pendeklarian sebuah prosedur dalam Delphi ditempatkan setelah kata public agar dapat dikenali oleh semua object yang ada dalam proses program tersebut. Penulisannya diawali dengan kata Procedure diikuti nama procedure.

Public
Procedure bersih;

b. Penulisan prosedur
Penulisan pogram prosedur terdapat dalam bagian implementation,

Procedure TForm1.Bersih;
Begin
Enama.text := ‘’;
Ealamat.text := ‘’;
Ekota := ‘’;
End;

c. Pemanggilan Prosedur
Pemanggilan prosedur terdapat dalam bagian implementation, pada umumnya pemanggilan prosedur terdapat dalam suatu ruang lingkup object yang mempunyai sebuah event. Cara pemenggilannya cukup hanya dituliskan nama prosedurnya saja.

Procedure.TForm1.button1click(sender: Tobject);
Begin
Bersih;
End;

atau ketika program prosedur digunakan pada object yang lain untuk memanggil program yang sama kita hanya cukup menuliskan nama prosedurnya tanpa dibutuhkan pendeklarasian prosedur baru.

Procedure TForm1.enamakeypress(sender: Tobject; var key:char);
Begin
If key = #13 then
Bersih;
End;

4.2. Perulangan
Merupakan control program yang digunakan untuk suatu proses yang akan berjalan terus menerus. Kondisi perulangan merupakan proses berjalannya program secara terus menerus dan akan berhenti ketika proses mendapatkan kondisi yang sudah ditentukan.

Di dalam Delphi mengenal 3 jenis perulangan

a. Perulangan For – To – Do

Perulangan dengan statement for adalah perulangan yang digunakan untuk melakukan suatu proses dalam sebuah blok program. Proses perulangan For – To – Do dimulai dengan nilai terkecil ke besar.

Bentuk Umum

For variabel := nilai awal to nilaiakhir statement

Catatan : semua variabel yang berhubungan dengan perulangan harus mempunyai tipe data sama.

Contoh

procedure TForm4.Button1Click(Sender: TObject);
var
i:integer;
begin
for i := 1 to 5 do
edit1.SelText := inttostr(i);
end;
end.
Bila Program tesebut dijalankan maka nilai i akan ditampilkan pada edit1 dengan hasil sebagai berikut =

b. Perulangan For – DownTo-Do

Perulangan For-Dowbto-Do adalah perulangan yang mengihutng suatu proses dengan nilai awal besar dan nilai akhinya lebih kecil, maka variabel sebagai control program yang diperoleh adalah dari besar ke kecil.

Bentuk Umum

For Variabel := nilai-awal Downto Nilai-akhir Do Pernyataan

Contoh

procedure TForm4.Button2Click(Sender: TObject);
var
i : integer;
begin
for i := 5 Downto 1 do
edit2.SelText := inttostr(i);
end;

Bila program tersebut dijalankan maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut ;

c. Perulangan While Do

Perulangan While Do adalah statement perulangan akan terus melakukan suatu proses selama kondisi/syarat yang ditentukan bernilai benar.

Bentuk Umum

Statement While – Variabel Syarat – Do Pernyataan

Contoh

procedure TForm4.Button3Click(Sender: TObject);
var
i : integer;
begin
i := 0;
while i < 5 do
begin
edit3.SelText := inttostr(i);
i := i + 1;
end;
end;

Bila program tersebut dijalankan maka hasil yang akan diperoleh adalah sebagai berikut :

d. Perulangan Repeat Until

Perulangan repeat until digunakan untuk mengulang suatu kondisi sampai (until) kondisi bernilai salah.

Bentuk Umum

Repeat – Statement/penyataan — Until — ungkapan logika

Contoh

procedure TForm4.Button4Click(Sender: TObject);
var
i : integer;
begin
i := 1;
repeat
i := i + 2;
edit4.SelText := inttostr(i);
until i = 15;

end;

Bila program tersebut dijalankan maka akan diperoleh hasil sebagai berikut :

4.3. Mengenal Input Box

Input Box adalah sebuah kotak pesan bagi user. Selain itu juga bisa digunakan untuk menginput data.

Bentuk umum

Var
Indentifier : typedata;
begin
Identifier := inputbox(‘string_title’,’string_subtitle’,’’);
end;

Contoh

Var
Inputnama : string;
Begin
Inputnama := inputbox(‘Info’,’Ketikan Nama’,’’);
End;

4.4. Study Kasus Perulangan

a. Hasil Setelah Dijalankan

Gambar 4.1 Form Penjualan

Ketentuan Dan Alur Logika

1. Total item digunakan sebagai pembatas berapa kali, pelanggan akan membeli barang.
2. Ketika jumlah item diberikan nilai maka ketika kita klik OK akan ditampilkan kotak pesan (input Box) untuk menginput nama barang dan harga barang yang dibeli. Begitu seterusnya sampai kondisi dari total item terpenuhi.
3. Total Penjualan diperoleh dari penjumlahan seluruh harga barang yang dibeli.
4. isi data lagi diberikan untuk mengulang pembelian.
5. Close untuk menutup form.
6. Untuk tanggal ditampilkan secara otomatis.

b. Desain Form

Gambar 4.2 Desain Form Penjualan

c. Desain Properties

Object Caption Name
Label 1 Total Item yang dibeli Label1
Label 2 Tanggal Label2
Label 3 NO Faktur Label3
Label 4 Total Penjualan Label4
GroupBox1 Data Penjualan Groupbox1
GroupBox2 Daftar Nama Barang Yang Debeli Groupbox2
Groupbox3 Daftar Harga Barang Groupbox3
Command1 OK Cmdok
Command2 Isi Data Lagi Cmdlagi
Command3 Close cmdclose

Object Text Name
Edit1 – eitem
Edit2 – enofaktur
Edit3 – etgl
Edit4 – Etotal
ListBox1 – lnama
Listbox2 – lharga
d. Listing Program

Program untuk menampilkan tanggal secara otomatis ketika form dijalankan

procedure TForm5.FormCreate(Sender: TObject);
begin
DateSeparator := ‘-’;
ShortDateFormat := ‘mm/dd/yyyy’;
etanggal.Text := ‘Hari ini’ + DateToStr(Date);
end;

Program command OK

procedure TForm5.bokClick(Sender: TObject);
var
inputnama : string;
inputharga : string;
i : integer;
j : integer;
harga : real;
begin
harga := 0;
j := 0;
j:= strtoint(eitem.Text);
if j 1900 then tahun := tahun – 1900;
j1 := trunc(tahun * 365.25);
j2 := j1 + faktorbln[bulan];
if (tahun/4 = int(tahun/4)) and (bulan < 3) then j2 := j2-1;
j3 := j2 + tanggal;
j4 := trunc(frac(j3/7) * 10);
hr := Hari[j4];
ehari.Text := hr;
end;

BAB V
FUNGSI

5.1 Pengertian Fungsi

Pengertian secara umum mengenai fungsi adalah merupakan sebuah penggalan program yang terpisah dari program utama dan berfungsi sebagai sebuah program bagian dari program utama. Penulisan fungsi diawali dengan kata cadangan function dan dideklarasikan dalam bagian deklarasi fungsi. Dan penulisan program fungsi ditempatkan pada program utama. Satu ha yang perlu diperhatikan dalam penulisan fungsi adalah harus diikuti dengan tipe datanya.

Bentuk Umum penulisan Fungsi

Fuction indentifier(daftar-parameter) : type;

Contoh

Function hitung(var a,b : real) :real;

Penulisan blok fungsi diawali dengan kata cadangan begin dan diakhiri dengan end;.

5.2. Fungsi Tunggal

fungsi tunggal merupakan suatu fungsi dimana proses pemanggilan dirinya sendiri tanpa melalui fungsi yang lain atau fungsi yang tidak terdapat dalam fungsi yang lain.

Contoh
.
a. Hasil yang diinginkan
b. Desain Form
c. Listing Program Dengan Fungsi

function hitung(var a,b : integer): integer;
begin
hitung := a+b;
end;

procedure TForm10.bjumlahClick(Sender: TObject);
var
x,y : integer;
c : integer;
begin
x := strtoint(enil1.Text);
y := strtoint(enil2.Text);
c:= hitung(x,y);
ehasil.Text := inttostr(c);
end;

Didalam program utama tidak ditempatkan rumus untuk menghitung penjumlahan tetapi ketika dilakukan eksekusi terhadap program dan kita melakukan input nilai 1 dan 2 dan kita klik jumlah maka akan ditampilkan hasil yang diinginkan. Hasil itu diperoleh dari pengiriman nilai dari teks ke nilai pada variabel deprogram utama (x := strtoint(enil1.Text);y := strtoint(enil2.Text);). Selanjutnya nilai pada variabel deprogram utama dikirim ke fungsi hitung untuk mendapat hasil penjumlahan (c:= hitung(x,y);).

5.3. Fungsi Untuk Memanggil Fungsi yang Lain

Merupakan pembuatan program fungsi yang digunakan untuk memanggil program fungsi yang lain didalam satu listing program.

Contoh

a. Hasil Yang Diinginkan

b. Desain Form

c. Desain Properties

Object Caption/Text Name
Label 1 Nama Peminjam Label1
Label 2 Jumlah Uang Pinjam Label2
Label 3 Tingkat Bunga (dalam %) Label3
Label 4 Lama Pinjam Label4
Label5 Besarnya Uang Yang Harus Dikembalikan Label5
Label6 Cicilan Uang Setiap Bulan Label6
GroupBox1 Rincian Nama Anggota Groupbox1
Edit1 – Epeminjam
Edit2 – Epinjam
Edit3 – Ebunga
Edit4 – Elama
Edit5 – Ekembalian
Edit6 – Ecicil
Button1 Total Btotal
Button2 Bersih Bbersih
Button3 Close Bclose

d. Listing Program

Fungsi Perhitungan Bunga

function pangkat(x,y : real):real;
begin
pangkat := exp(ln(x)*y);
end;
function bunga(e,f,g : real):real;
begin
bunga := e*pangkat((1+f/100),g);
end;

Program Total

procedure TForm15.btotalClick(Sender: TObject);
var
a,b,c,d,e : real;
begin
a := strtofloat(ejumlah.Text);
b := strtofloat(ebunga.Text);
c := strtofloat(elama.Text);
d := bunga(a,b,c);
ekembalian.Text := floattostr(d);
ekembalian.Text := formatfloat(‘#.###,0′,d);
e := d/c;
ecicil.Text := floattostr(e);
ecicil.Text := formatfloat(‘#.###,0′,e);
end;

Program Bersih

procedure TForm15.bbersihClick(Sender: TObject);
begin
ejumlah.Text :=”;

elama.Text := ”;
epeminjam.Text := ”;
ebunga.Text := ”;
ekembalian.Text :=”;
ecicil.Text := ”;
end;

Program Menutup Form

procedure TForm15.bcloseClick(Sender: TObject);
begin
close;
end;

BAB VI
ARRAY

6.1. Pengertian Array

Array (larik) merupakan tipe data tersetruktur dimana didalamnya terdiri dari komponen – komponen yang mempunyai tipe data yang sama. Didalam suatu array jumlah komponen banyaknya adalah tetap. Didalam suatu larik atau array setiap kompoenen ditunjukan oleh suatu index yang unik. Index dari setiap komponen array menunjukan urutan data atau identitas yang mewakili data yang ada didalamnya.
Logika sederhananya array itu bisa disamakan dengan dua orang dengan nama yang sama didalam suatu komunitas, untuk membedakan antara nama yang satu atau dengan nama yang lain maka diberikan initial tambahan untuk setiap nama.

6.2. Deklarasi Array

Didalam penulisan bahasa pemograman setiap penggunaan array harus dideklarsikan terlebih dahulu. Pendeklarasian array diawali dengan nama variabel array diikuti dengan indeks array yang dituliskan didalam tanda “[]” , diikuti dengan kata cadangan of dan tipe data yang dibutuhkan.

Bentuk Umum Penulisan

Tanda_pengenal : array [..tipe index ..] of tipe data;

Contoh :

Var
A : array[1..4] of integer;
B : array[1..5] of string;
C: array[1..10] of real;

Keterangnan :
A,B,C merupakan tanda pengenal/ nama variabel dari array;
1..4 : merupakan tipe indek dari array, yang menunjukan banyaknya data yang mampu disimpan.
Integer : menunjukan bahwa data yang diinput berupa bilangan bulat.

6.3. Alokasi Penggunaan Array

a. Array Static (Static Array)

array static adalah model pendeklarasian array dimana tipe data yang digunakan mempunyai nilai yang tetap. Nilai yang digunakan untuk menentukan jangkauan pada umumnya bernilai integer. Array Static juga bisa disebut Array dengan deklarasi tipe indeks subrange integer.

Bentuk Umum

array[indexType1, ..., indexTypen] of baseType

Keterangan = index type menunjukan tipe data ordinal yang menunjukan batasan atau elemen maksimul terhadap seberapa besar variabel tersebut menyimpan komponen.

Contoh

Var arrayku : array[1..5] of char

Atau juga

type
jangkauan = 1..5;
var
nilai : array[jangkauan] of integer;

b. Array Dinamis (Dynamic arrays)

Larik atau array dinamis merupakan array yang tidak mempunyai suatu jangkauan atau ukuran yang tetap. Tetapi ketika program dijalankan maka memori untuk suatu array dinamis direalokasikan ketika kita menugaskan suatu nilai kepada array. Dynamic-Array jenis ditandai oleh konstruksi (menyangkut) format

Bentuk Umum

array of baseType

Contoh

var nilai: array of Real;

Dari deklarasi tersebut nilai yang merupakan deklarasi array belum memperoleh nilai yang tetap, tetapi hanya diberikan batasan sebagai tipe data real. Untuk mendeklarasikan array tersebut kita harus menempatkan array didalam suatu memori, caranya adalah dengan memanfaatkan fungsi dari perintah sellength.

Selllength(nilai,20)

Dari penggalan program tersebut nilai untuk array nilai tersebut mempunyai range sebanyak atau cakupan 20 untuk tipe data real, dengan indeex dimulai dari 0 sampai dengan 20.

6.4. Studi Kasus program dengan Array

a. Hasil ketika form Dijalankan

Gambar 5.1 Form Konversi Tanggal

b. Desain Properties

Object Caption/Text Name
Label 1 Tanggal Label1
Label 2 Bulan Label2
Label 3 Tahun Label3
Label 4 Hari Pada Tanggal tersebut Adalah Label4
GroupBox1 Entry Tanggal Groupbox1
Edit1 – Etgl
Edit2 – Ebln
Edit3 – Etahun
Edit4 – Ehari
Command1 OK bok

c. Listing Program

Program untuk Command OK

procedure TForm12.bhariClick(Sender: TObject);
type
x = string[7];
const
faktorbln : array[1..12] of byte = (0,3,3,6,1,4,6,2,5,0,3,5);
hari : array[0..8] of
x=(‘Minggu’,’Senin’,’Selasa’,”,’Rabu’,’Kamis’,”,’Jum”at’,’Sabtu’);
var
hr : string;
nama : string[255];
j1,j2,j3,j4 : integer;
tanggal,bulan,tahun : integer;
begin
tanggal := strtoint(etgl.Text);
bulan := strtoint(ebln.Text);
tahun := strtoint(ethn.Text);
if tahun > 1900 then tahun := tahun – 1900;
j1 := trunc(tahun * 365.25);
j2 := j1 + faktorbln[bulan];
if (tahun/4 = int(tahun/4)) and (bulan < 3) then j2 := j2-1;
j3 := j2 + tanggal;
j4 := trunc(frac(j3/7) * 10);
hr := Hari[j4];
ehari.Text := hr;
end;

BAB VII
Operator String

7.1. Menggabungkan String

menggabungkan string adalah proses merangkai dua karakter atau lebih menjadi satu kalimat atau kata yang baru. Operator string yang dikenal dalam Bahasa Delphi adalah operator dengan symbol ‘+’.

a. Model Penulisan

var
nama : string[20];
saya : string[15];
namasaya : string[50];
Begin
Nama := ‘Nama Saya adalah = ‘;
Saya : = ‘Irnawan’;
Namasaya : = ‘nama+’ ‘+saya;
Ehasil.text : = namasaya;
End.

b. Contoh Program

Hasil yang Diperoleh

Gambar 7.1 Form Penggabungan String
Desain Form

Gambar 7.2 Desain Form Penggabungan String

Desain Properties

Object Caption/Text Name
Label 1 Nama Depan Label1
Label 2 Nama Tengah Label2
Label 3 Nama Akhir Label3
Label 4 Nama Lengkap Label4
Edit1 – Edepan
Edit2 – Etengah
Edit3 – Eakhir
Edit4 – Egabung
Button1 Gabung bgabung

Listing Program

procedure TForm13.bgabungClick(Sender: TObject);
var
depan : string[20];
tengah : string[20];
akhir : string[20];
gabung : string[80];
begin
depan := edepan.Text ;
tengah := etengah.Text;
akhir := eakhir.Text;
gabung := depan+’ ‘+tengah+’ ‘+akhir;
elengkap.Text := gabung;
end;

7.2. Menghapus Teks

Prosedur standart ini digunakan untuk menghapus atau mengurangi sebagian atau seluruh karakter terhadap string atau teks.

Bentuk umum penulisan

Delete(teks, index, jumlah)

Delete adalah prosedur standart yang digunakan untuk menghapus teks. Teks merupakan kalimat atau string yang akan dihapau, Index menunjukan posisi awal yang akan dihapus. Jumlah menunjukan jumlah karakter yang akan dihapus.

a. Hasil Setelah Form Dijalankan

Gambar 7.3 Form Hapus teks

b. Desain Form

Gambar 7.4 Desain Form Hapus teks

c. Desain Properties

Object Caption/Text Name
Label 1 Nama Anda Label1
Label 2 Ketikan urutan mulai penghapusan Label2
Label 3 Jumlah Karakter yang dihapus Label3
Label 4 Nama Sesudah dihapus Label4
Edit1 – Enama
Edit2 – Eurut
Edit3 – Ejumlah
Edit4 – Ehasil
Button1 OK bOK
Button2 Close Bclose
Group Box 1 Rincian Nama Yang Ingin Dihapus Group box 1

d. Listing Program

Program untuk eksekusi perintah penghapusan teks.

procedure TForm9.bokClick(Sender: TObject);
var
karakter:string;
pos,jumlah:integer;
begin
karakter:= enama.Text;
pos := strtoint(eurut.Text);
jumlah := strtoint(ejumlah.Text);
Delete(karakter,pos,jumlah);
ehasil.Text := karakter;
end;

Program untuk keluar dari form

procedure TForm9.bcloseClick(Sender: TObject);
begin
close;
end;

7.3. Mencari Panjang teks (length)

fungsi ini digunakan untuk menghitung panjang atau jumlah karakter dari suatu teks atau kalimat. Dalam menghitung jumlah karakter dalam suatu teks spasi akan dibaca sebagai satu karakter. Sebagai catatan hasil yang diperoleh dari perhitungan adalah bilangan bulat positif.

Bentuk Umum

Length(teks)

Contoh

a. Hasil setelah form dijalankan

Gambar 7.5 Hasil Form Panjang String

a. Desain Form

Gambar 7.6 Desain Form Panjang String

b. Desain properties

Object Caption/Text Name
Label 1 Operasi Standart Length Label1
Label 2 Nama Anda Label2
Label 3 Panjang Karakter dari Nama Anda Label3
Edit1 – Enama
Edit2 – Ehasil
Button1 OK bOK
Button2 Close Bclose

e. Listing Program

Program untuk meneksekusi pencarian panjang karakter

procedure TForm8.bokClick(Sender: TObject);
var
nama:string;
begin
nama := enama.Text ;
ehasil.Text := inttostr(length(nama));
end;

Program Untuk menutup Form

procedure TForm8.bcloseClick(Sender: TObject);
begin
close;
end;

7.4. Mencari Karakter Pada Teks (POS)

Fungsi ini digunakan untuk mencari letak atau posisi dari suatu karakter dari suatu nilai string. Nilai yang dihasilkan adalah berupa byte.

Bentuk umum

Pos(sustr, string);

Contoh

a. Hasil setelah dijalankan

Gambar 7.7 Hasil Form Pencarian Huruf

b. Desain Form

Gambar 7.8 Desain Form Pencarian Huruf

c. Desain Properties

Object Caption/Text Name
Label 1 Operasi Standart Pos Label1
Label 2 Kata Awal Label2
Label 3 Huruf yang Dicari Label3
Label4 Huruf tersebut ada diposisi ke ……
Edit1 – eawal
Edit2 – ecar
Edit3 – ehasil
Button1 OK bOK
Button2 Close Bclose

d. Listing Program

Program untuk eksekusi perintah pencarian

procedure TForm7.bokClick(Sender: TObject);
var karakter : string;
kar : string;
hasil : integer;
begin
karakter:= eawal.Text;
kar:= ecari.Text;
hasil := pos(kar,karakter);
ehasil.Text := inttostr(hasil);
end;

Program Untuk menutup Form

procedure TForm7.bcloseClick(Sender: TObject);
begin
close;
end;
end.

7.5. Mengkopi String (Copy)

Fungsi ini digunakan untuk mencetak ulang string atau karakter sebanyak huruf yang dipilih dengan posisi karakter awal yang sudah ditentukan.

Bentuk Umum

Copy(teks, index, jumlah);

Penulisan awal diawali dengan perintah copy, dengan diikuti teks yang ditunjukan teks. Awal pengcopian ditunjukan dengan index, dan jumlah karakter yang akan di tulis ulang ditunjukan deengan perintah jumlah.

Contoh

a. Hasil setelah form dijalankan

Gambar 7.9 Hasil Form Copy Teks

b. Desain Form

Gambar 7.10 Desain Form Copy Teks
c. Desain Properties

Object Caption/Text Name
Label 1 Operasi Copy Teks Label1
Label 2 Kata Awal Label2
Label 3 Hasil Copy 1 Label3
Label4 Hasil Copy 2 Label4
Edit1 – eawal
Edit2 – Ehasil1
Edit3 – Ehasil2
Button1 OK bOK
Button2 Close Bclose

d. Listing Program

Program untuk mengeksekusi program

procedure TForm6.bokClick(Sender: TObject);
var
karakter:string;
begin
karakter := eawal.Text;
ehasil1.Text := copy(karakter,5,3);
ehasil2.Text := copy(karakter,3,10)
end;

Program untuk menutup Form

procedure TForm6.bcloseClick(Sender: TObject);
begin
close;
end;

7.6. Konversi Karakter ke Ascii (Chr)

Fungsi ini digunakan untuk mengkonversi Kode Acsii menjadi nilai karakter atau huruf.
Bentuk Umum

Chr(karakter);

Contoh

a. Hasil setelah dijalankan

Gambar 7.11 Hasil Form Konvesi Ascii

b. Desain Form

Gambar 7.12 Desain Form Konversi ASCII

c. Desain properties

Object Caption/Text Name
Label 1 Ketikan angka dari kode ASCII Label1
Label 2 Karakter dari kode Ascii tersebut adalah Label2
Edit1 – eangka
Edit2 – ehuruf
Button1 OK bOK
Groupbox1 Konversi dari Angka ke huruf Groupbox1

d. Listing Program

procedure TForm11.bokClick(Sender: TObject);
var
angka : integer;
begin
angka:= strtoint(eangka.Text);
ehuruf.Text := chr(angka);
end;

BAB XIII
MANIPULASI DATA/TABEL MASTER

13.1. Program Tambah Data

Konsep program ini meluputi bagaimana proses pencarian data yang digunakan untuk memberikan batasan agar data yang disimpan bukan merupakan data yang sama, proses penyimpanan dan membatlakn penambahan data.

13.2. Event Yang Digunakan

a. findkey : digunakan untuk pencarian data, apakah data sudah ada atau belum.
b. Append : digunakan untuk membuka record kosong pada tabel
c. Post : enent pada tabel ini digunakan untuk menyimpan data pada tabel.
d. Databasename : digunakan untuk memanggil nama data base.
e. Table : digunakan untuk mengaktifkan tabel.
f. Dataset : digunakan untuk menghubungkan antara datasource dengan tabel.
g. Datasource : digunakan untuk menghubungkan grid dengan tabel melalui datasource.

13.3. Aplikasi Tambah Data Barang

a. Hasil Form Setelah Dijalankan

b. Desain Form

c. Desain Properties

Object Properties
Name Caption/text
Edit1 Ekdbarang -
Edit2 Enmbarang -
Edit3 Ehrgbeli -
Edit4 Ehrgjual -
Edit5 Estok -
Label1 Label1 Kode Barang
Label2 Label2 Nama Barang
Label3 Label3 Harga Beli
Label4 Label4 Harga Jual
Label5 Label5 Stok
Button1 Btambah &Tambah
Button2 Bsimpan &Simpan
Button3 Bbatal &Batal
Button4 Bexit &Exit
Object Data Base Name Table Name
Table1 – -
Object Data Set
Data Source1 -
Object Data Source
Dbgrid1 -
Object Active
Query -

d. Listing Program

 Pembuatan Prosedur
Ada 4 prosedur yang dibutuhkan : tampil, hidup, kosong, mati.

Langkah pembuatan

Double klik pada form, ketika berada pada jendela unit dari form tempatkan kursor berada declaration, khusunya pada bagian deklarasi public. Setelah itu ketikan deklarasi prosedur seperti berikut :

public
procedure tampil;
procedure kosong;
procedure mati;
procedure hidup;
{ Public declarations }
end;
Penulisan Program Prosedur

Penulisan program prosedur secara umum sama seperti penulisan program pada umumnya, hanya disini penulisan nama prosedurnya ditulis oleh programmer. Penulisannya terdapat pada bagian implementation.

Program untuk prosedur tampil
Digunakn untuk menampilkan data pada form

procedure tform6.tampil;
begin
ekdbarang.Text := table1['kdbarang'];
enmbarang.Text := table1['nmbarang'];
ehrgbeli.Text := floattostr(table1['hrgbeli']);
ehrgjual.Text := floattostr(table1['hrgjual']);
estok.Text := floattostr(table1['stok']);
end;

Program Untuk Prosedur Mati
Digunakan untuk menonaktifkan semua text box yang ada pada form.

procedure tform6.mati;
begin
ekdbarang.Enabled := false;
enmbarang.Enabled := false;
ehrgbeli.Enabled := false;
ehrgjual.Enabled := false;
estok.Enabled := false;
end;

Program Untuk Prosedur Hidup
Fungsi ini digunakan untuk mengembalikan fungsi edit text, seperti fungsi normalnya.

procedure tform6.hidup;
begin
ekdbarang.Enabled := true;
enmbarang.Enabled := true;
ehrgbeli.Enabled := true;
ehrgjual.Enabled := true;
estok.Enabled := true;
end;

Program Prosedur Kosong

procedure tform6.kosong;
begin
ekdbarang.Text := ”;
enmbarang.Text := ”;
ehrgbeli.Text := ”;
ehrgjual.Text := ”;
estok.Text := ”;
end;

 Langkah awal menghubungkan semua perangkat tabel untuk mengaktifkan tabel. Perintah ini terdapat pada formcreate.

procedure TForm6.FormCreate(Sender: TObject);
begin
table1.DatabaseName := ‘penjualan’ ;
table1.TableName := ‘barang.db’;
table1.Active:= true;
datasource1.DataSet:= table1;
dbgrid1.DataSource := datasource1;
end;

 Program tampil diaktifkan untuk menampilkan data pada edit text box, program digunakan sema form diaktifkan.

procedure TForm6.FormActivate(Sender: TObject);
begin
tampil;
mati;
bsimpan.Enabled := false;
end;

 Program tambah

procedure TForm6.btambahClick(Sender: TObject);
begin
mati;
ekdbarang.Enabled := true;
bsimpan.Enabled := true;
form6.ActiveControl := ekdbarang;
kosong;
end;

 Program Pencarian Data. Control data yang digunakan adalah enter ketika kode barang diinput pada edit text kodebarang.

procedure TForm6.ekdbarangKeyPress(Sender: TObject; var Key: Char);
begin
if key = #13 then
begin
if table1.FindKey([ekdbarang.Text]) then
begin
showmessage(‘Data Sudah ada’);
exit;
end
else
hidup;
ekdbarang.Enabled := false;
form6.ActiveControl := enmbarang;
end;
end;

 Program Penyimpanan Data ke Dalam tabel

procedure TForm6.bsimpanClick(Sender: TObject);
begin
table1.Append;
table1['kdbarang'] := ekdbarang.Text;
table1['nmbarang'] := enmbarang.Text ;
table1['hrgbeli'] := strtofloat(ehrgbeli.Text);
table1['hrgjual'] := strtofloat(ehrgjual.Text);
table1['stok']:= strtofloat(estok.Text);
table1.Post;
mati;
end;

 Program Membatalkan penyimpanan data

procedure TForm6.bbatalClick(Sender: TObject);
begin
kosong;
table1.First;
tampil;
mati;
end;

 Program Mengaktifkan data sesuai deengan pilihan pada setiap record pada grid.

procedure TForm6.DBGrid1CellClick(Column: TColumn);
begin
tampil;
end;

 Program untuk menutup form

procedure TForm6.bexitClick(Sender: TObject);
begin
table1.Close;
close;
end;

12.4. Aplikasi Program Edit Dan Hapus Data

a. Hasil Setelah Form Dijalankan

b Desain Form

c. Desain properties

Object Properties
Name Caption/text
Edit1 Ekdbarang -
Edit2 Enmbarang -
Edit3 Ehrgbeli -
Edit4 Ehrgjual -
Edit5 Estok -
Label1 Label1 Kode Barang
Label2 Label2 Nama Barang
Label3 Label3 Harga Beli
Label4 Label4 Harga Jual
Label5 Label5 Stok
Button1 Bedit &Edit
Button2 Bupdate &Update
Button3 Bhapus &Hapus
Button4 Bbatal &Batal
Button5 Bexit &Exit
Object Data Base Name Table Name
Table1 – -
Object Data Set
Data Source1 -
Object Data Source
Dbgrid1 -
Object Active
Query -

d. Listing program

 Program Untuk Prosedur

procedure tform7.tampil;
begin
ekdbarang.Text := table1['kdbarang'];
enmbarang.Text := table1['nmbarang'];
ehrgbeli.Text := floattostr(table1['hrgbeli']);
ehrgjual.Text := floattostr(table1['hrgjual']);
estok.Text := floattostr(table1['stok']);
end;

procedure tform7.kosong;
begin
ekdbarang.Text := ”;
enmbarang.Text := ”;
ehrgbeli.Text := ”;
ehrgjual.Text := ”;
estok.Text := ”;
end;

procedure tform7.mati;
begin
ekdbarang.Enabled := false;
enmbarang.Enabled := false;
ehrgbeli.Enabled := false;
ehrgjual.Enabled := false;
estok.Enabled := false;
end;

procedure tform7.hidup;
begin
ekdbarang.Enabled := true;
enmbarang.Enabled := true;
ehrgbeli.Enabled := true;
ehrgjual.Enabled := true;
estok.Enabled := true;
end;

 Program Untuk Mengaktifkan Database dan tabel pada form

procedure TForm7.FormCreate(Sender: TObject);
begin
table1.DatabaseName := ‘penjualan’ ;
table1.TableName := ‘barang.db’;
table1.Active:= true;
datasource1.DataSet:= table1;
dbgrid1.DataSource := datasource1;
end;

 Program Selama Form Aktif

procedure TForm7.FormActivate(Sender: TObject);
begin
tampil;
mati;
bupdate.Enabled := false;
bhapus.Enabled := false;
end;

 Program untuk button Edit

procedure TForm7.beditClick(Sender: TObject);
begin
mati;
ekdbarang.Enabled := true;
bupdate.Enabled := true;
bhapus.Enabled := true;
form7.ActiveControl := ekdbarang;
kosong;
end;

 Program Pencarian Data

procedure TForm7.ekdbarangKeyPress(Sender: TObject; var Key: Char);
begin
if key = #13 then
begin
if not table1.FindKey([ekdbarang.Text]) then
begin
showmessage(‘Data Belum ada’);
exit;
end
else
hidup;
tampil;
ekdbarang.Enabled := false;
form7.ActiveControl := enmbarang;
end;
end;

 Program Update

procedure TForm7.bupdateClick(Sender: TObject);
begin
table1.Edit;
table1['kdbarang'] := ekdbarang.Text;
table1['nmbarang'] := enmbarang.Text ;
table1['hrgbeli'] := strtofloat(ehrgbeli.Text);
table1['hrgjual'] := strtofloat(ehrgjual.Text);
table1['stok']:= strtofloat(estok.Text);
table1.Post;
mati;
end;

 Program hapus Data

procedure TForm7.bhapusClick(Sender: TObject);
begin
table1.Delete;
mati;
table1.First;
end;

 Program Batal

procedure TForm6.bbatalClick(Sender: TObject);
begin
kosong;
table1.First;
tampil;
mati;
end;

 Program Untuk Dbgrid

procedure TForm6.DBGrid1CellClick(Column: TColumn);
begin
tampil;
end;

 Program Menutup Form

procedure TForm6.bexitClick(Sender: TObject);
begin
table1.Close;
close;
end;

BAB IX
Komponen Query Atau SQL (Strutured Query Language)

9.1. Sekilas Mengenai SQL

SQL adalah bahasa standar untuk query yang difungsikan untuk memanipulasi suatu data pada Database. Hal itu meluputi DDL (Data Definition Language) meliputi pembuatan Data Base ataupun pembuatan tabel dan DML (Data Manipulation Language) meliputi perintah – perintah standar query.

9.2. Dasar – Dasar mengenai Metode SQL

9.2.1. DDL (Data Defenition Language)

a. Membuat Tabel

Pembuatan tabel dengan perintah SQL dapat dilakukan dengan perintah Create diikuti dengan nama tabel dan field yang dibutuhkan

Bentuk Umum

Create table nama_tabel (
Nm_filed1 tipedata1,
Nm_field2 tipedata2,
…………………..
……………………
nm_fieldN tipedataN
);

Contoh

Create table barang (
Kdbarang varchar(5) not null primary key,
Nmbarang varchar(15)
);

9.2.2. DML (Data Manipulation Language)

a. Metode Select

Metode Select digunakan untuk menampikan dan memilih suatu data dengan kondisi ataupun syarat yang sudah ditentukan dari satu atau beberapa tabel sekaligus dalam satu data base.

1. Select Tanpa Syarat

Merupakan perintah pencarian data tanpa diikuti perintah dengan kondisi ataupun persyaratan.
Bentuk Umum

Select Daftar Field From Nama Tabel

Contoh

Select * From barang

Perintah tersebut adalah digunakan untuk menampilkan semua data pada tabel barang. Untuk menampilkan data pada tabel dengan tidak menampilkan semua field pada tabel dengan menggunakan perintah Select diikuti dengan daftar field.

Contoh

Select kdbarang, nmbarang From barang

Perintah yang digunakan untuk menampilkan data Kode Barang dan Nama Barang pada tabel Barang.

2. Select Dengan Syarat

Adalah perintah menampilkan data yang diikuti dengan kondisi yang harus terpenuhi.

Bentuk Umum

Select daftar_field From nama_tabel Where kondisi/persyaratan

Contoh

Select * From barang where kdbarang = ‘A001’;

Adalah menampilkan semua data barang dengan kode barang = A001

Select * From barang where stok <>

Adalah menampilkan semua data barang dengan kondisi stok yang lebih kecil dari 100.

Select * From barang where hargabeli = 5

Adalah menampilkan seluruh data pada tabel barang untuk harga beli dibawah atau sama dengan 2000 dan Stok diatas sama dengan 5.

Select * From barang where Harga_beli Between 5000 And 10000

Adalah semua data pada tabel barang dengan harga beli diatara 5000 dan 10000

Select * From barang where nmbarang like ‘mei%’

Adalah menampilkan seluruh data dari tabel barang dengan nama barang yang berawalan Mei

Select * From barang where nmbarang Like ‘%mei’

Adalah menampilkan data dari tabel barang dengan nama barang yang berakhiran dengan kata mie.

b. Mengurutkan Data (Order By)

Fungsi ini digunakan untuk menurutkan data berdasarkan kondisi tertentu terhadap hasil Query.

Bentuk Umum

Select daftar_field From nama_tabel order by nama_field metode_pengurutan

Contoh

Select * From barang order by nmbarang ASC

Menampilkan seluruh data barang diurutkan berdasarkan nama barang secara Ascending

c. Mengelompokan Data (Group By)

Fungsi ini digunakan untuk mengelompokan data berdasarkan field terpilih.

Bentuk Umum

Select * From barang Group By kdbarang

Contoh

Select * From barang group by kdbarang

Menampilkan seluruh data barang dengan dikelompokan berdasarkan kode barang.

d. Fungsi Angregasi

Fungsi Agregasi adalah fungsi matematika yang digunakan bersamaan dengan perintah Select. Berbagai macam agregasi yang digunakan bersamaan dengan peritah Select

Fungsi Kegunaan
Count Untuk memperoleh jumlah record hasil Query
Sum Untuk memperoleh total nilai dari suatu field
Avg Untuk memperoleh nilai rata – rata
Max Untuk memperoleh nilai terbesar
Min Untuk memperoleh nilai terkecil
Bentuk Umum

Select Fungsi_agregasi (nama_field) From nama_tabel

Contoh

Select Sum(stok) From barang

e. Query Untuk banyak Tabel

Adalah fungsi Query yang digunakan untuk menampilkan lebih dari satu tabel

Bentuk Umum

Select index1.daftar_field_tabel1, index2.daftar_field_tabel2 From tabel1 index1, tabel2 index2 Where index2.tabel1 = index1.tabel2

Atau

Select Distinct tabel1.daftar_field, tabel2.Daftar_field From tabel1, tabel2 Where tabel1.nama_field = tabel2.nama_field

Contoh

Select Distinct barang.nmbarang, barang.harga_bel, pemasok.nmpemasok, pemasok.alamat From Pemasok, barang Where barang.kdpemasok = pemasok.kdpemasok.

Perintah tersebut akan menampilkan nama barang dari tabel barang, harga beli dari tabel barang, nama pemasok dari tabel pemasok, dan alamat dari tabel pemasok dari tabel pemasok dan tabel barang dengan kondisi dimana kdpemasok di tabel barang sama dengan kode pemasok pada tabel pemasok.

f. Manipulasi Data

Perintah SQL yang digunakan untuk memanipulasi data pada sebuah tabel. Hal ini meliputi = menambah data, mengedit data ataupun menghapus data.

Ada tiga perintah yang sering digunakan untuk perintah SQl dalam hal memanipulasi Data

1. Insert

Perintah SQl yang digunakan untuk menambahkan data pada tabel. Bentuk umum penulisan perintah Insert.

Insert Into nama_tabel (field1, field2, field3,…….fieldn)
Values (nilai1, nilai2, nilai3,……..nilain)

Yang perlu diperhatikan adalah jumlah semua field dengan jumlah nilai yang akan dimasukan adalah sama. Untuk field dengan tipe Alpha (string) maka diantara nilai yang diinput diberikan dengan tanda kutif (‘ ‘).

Contoh

Insert Into barang(kdbarang, nmbarang, hargabeli, hargajual, stok)
Values (‘A001’,’Indomei rasa Soto’,20000,30000,23)

2. Update

Perintah SQL yang digunakan untuk mengedit data yang sudah ada sebelumnya pada tabel.

Update nama_tabel
Set field1 = nilai1, field2=nilai2, field3 = nilai3, ……….. fieldn = nilain)
Where syarat

Contoh

Update barang
Set kdbarang = ‘A001’, nmbarang = ‘Idomie rasa Ayam’, hargabeli = 2000, hargajual = 3000, stok = 34 where kdbarang = ‘A002’

Perintah SQl tersebut diatas adalah mengganti seluruh data yang ada ditabel barang untuk kode barang = A002 menjadi A001.

3. Delete

Perintah SQL digunakan untuk menghapus data yang ada ditabel. Bentuk umum penulisan perintah Delete.

Delete From nama_tabel where syarat (digunakan untuk menghapus record dengan kondisi yang diinginkan).

Atau

Delete From nama_tabel (digunakan untuk menghpus seluruh record pada tabel terpilih)

Contoh

Delete From barang where kdbarang = ‘A001’

Merupakan kondisi dimana ada perintah untuk menghapus data barang untuk kode barang = A001

8.2.3. Penerapan Konsep SQL pada Aplikasi

Penerapan konsep pemograman SQl pada Delphi dapat kita implementasikan dengan dua konsep yaitu dengan konsep Data Base Dekstop dan Konsep pemograman

9.2.3.1 Konsep Database Dekstop

Penerapan konsep ini dengan memanfaatkan jendela dari data base Dekstop dan SQL File.

Langkah – langkahnya

a. Aktifkan Data Base Dekstop
b. Dari Menu File | New | SQL File. Jendela SQL Editor akan ditampilkan

Bab X
Kontrol Data Set Dan Navigasi Tabel

Kontrol Dataset merupakan control yang diberikan kepada tabel dalam suatu data base. Hal ini meliputi bagaimana data terhubung dengan tabel dari suatu data base. Setelah terhubung bagaimana proses menggerakan record, ental itu keawal, ke akhir, ke record sesudah maupun ke record sebelumnya.

10.1. Komponen Table

a. Borland Database Engine(BDE)

Kompenen Borland Database Engine merupakan media penghubung antara database dengan aplikasi program. Pada awalnya BDE digunakan untuk paradox. Kompoenen BDE mendukung akses database yang merupakan bawaan dari deelphi walaupun tidak menutup kemungkinan bisa juga digunakan untuk pengaksesan database yang bersifat client/server. Salah satu kelebihan BDE adalah integrasi yang sudah sangat baik dengan Delphi. Sisi lain penggunaan BDE hanya maksimal untuk pemograman yang bersifat standlone.

Bentuk Komponen BDE pada Delphi

Komponen Delphi Keterangan

Komponen Data Source = Komponen ini digunakan untuk mengkases Data base (terdapat dalam tab Data Access)

Komponen table = Komponen ini digunakan untuk mengakses tabel yang terdapat dalam Database (terdapat dalam tab BDE)

b. ActiveX Data Object (ADO)

ADO merupakan salah satu teknologi Akses Data Base tingkat tinggi. Kelebihan antar muka ADO adalah merupakan teknologi Akses Indevenden terhadapa setiap aplikasi program. Ado mendukung aplikasi yang bersifat local maupun yang berbasis Clien Server. Komponen ADO terdapat dalam tab ADO pada Component Pallete.

Bentuk Komponen ADO

Komponen Delphi Keterangan

Komponen ADO Connection = Komponen ini digunakan untuk mengkases Data base (terdapat dalam Tab ADO)

c. dbexpress

merupakan teknologi pengaksesan database dengan kemampuan yang bersifat terbatas pada teknologi akses untuk database yang bersifat client/Server. Kemampuan terbaik untuk dbepress adalah didalam pembuatan laporan.

Bentuk Komponen DBExpress

Komponen Delphi Keterangan
Komponen ADO Connection = Komponen ini digunakan untuk mengkases Data base (terdapat dalam Tab ADO)
Komponen Delphi Keterangan

Komponen Sql Connaction = Komponen ini digunakan untuk mengkases Data base (terdapat dalam tab Dbexpress)

d. Interbase Express (IBX)

Merupakan teknologi control databse yang bersifat open source. IBX merupakan teknologi akses database server yang bersifat khusus.

Komponen Delphi Keterangan

Komponen IBDatabase = Komponen ini digunakan untuk mengkases Data base (terdapat dalam tab Interbase)

10.2. Kontrol Tabel

Kontrol tabe adalah komponen yang menyediakan akses ke dalam sekumulan record terdapat didalam suatu tabel. Kontrol ini merupakan konsep bagaimana Akses ke dalam suatu tabel meenjadi lebih mudah. Salah satu Kontrol Tabel yang bisa digunakan adalah dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di page BDE.

a. Ttable = Digunakan untuk menghubungkan ke tabel dalam suatu Data.
b. Tquery = Digunakan untuk menempatkan hasil dari sebuah Query.

Kontrol tabel memiliki dua properti

a. Properti BOF (Begin Of File)
menunjukan bahwa kontrol data di awal record.
b. Properti EOF (End of File)
Menunjukan bahwa kontrol data pada diakhir record.

10.3. Merancang Program Dengan Kontrol Tabel

a. Hasil Yang Diingikan

b. Desain Form

c. Komponen Tambahan yang dibutuhkan

1. 6 button dan 1 edit text
2. 1 Dbgrid (dalam komponen Data Control)
Digunakan untuk menampilkan data tabel pada form.
3. 1 table (dalam komponen BDE)
Digunakan untuk menghugnkan antara tabel dengan database yang dibutuhkan
4. 1 datasource (dalam Komponen Data Access)
Digunakan untuk koneksi Database / Alias Data Base Didalam suatu folder.

d. Setting Properties

Object Properties
Name Caption/text
Label1 Label1 Aplikasi Penj ….
Button1 Bawal Pertama
Button2 Bsebelum Sebelum
Button3 BSesudah Sesudah
Button4 Bakhir Akhir
Button5 bLoncat Go To
Button6 Bclose Close
Edit1 Eloncat -
Object Data Base Name Table Name
Table1 Toko Barang.db
Object Data Set
Data Source1 Table1
Object Data Source
Dbgrid1 Data Source1
Object Active
Table1 True

Ketikan program berikut ini

procedure TForm1.bpertamaClick(Sender: TObject);
begin
table1.First
end;

procedure TForm1.bsebelumClick(Sender: TObject);
begin
if table1.Bof then
showmessage(‘Anda diawal record’)
else
TABLE1.Prior;
end;

procedure TForm1.bsesudahClick(Sender: TObject);
begin
if table1.Eof then
showmessage(‘Anda berada pada record terakhir’)
else
table1.Last;
end;

procedure TForm1.bakhirClick(Sender: TObject);
begin
table1.Next;
end;

procedure TForm1.bloncatClick(Sender: TObject);
begin
table1.MoveBy(strtoint(eloncat.Text));
end;

procedure TForm1.bcloseClick(Sender: TObject);
begin
if (application.MessageBox(‘Anda yakin form akan ditutup’,’Info’,MB_YESNO)= IDYES) then
close;
end;

Bab XI
Pencarian Data

Salah satu konsep pemograman berbasis data base proses pencarian data menjadi satu hal yang sangat penting didalam mendukung kesempurnaan hasil didalam sebuah aplikasi program. Fungsi secara umum adanya pencarian data adalah untuk mendapatkan secara cepat data yang diinginkan dari sebuah tabel didalm sebuah database.

11.1 Konsep Pemograman Pencarian Data

b Konsep Pencarian dengan Properti
Konsep ini merupakan metode pencarian data dimana memanfaatkan kemampuan property untuk mendapatkan data yang diinginkan

Ada 5 konsep pencarian data dengan property

1. Locate
Locate adalah metode pencarian data untuk record yang sama dengan criteria yang sudah ada ataupun mendekati dengan kriteria yang ada. Pencarian locate dapat digunakan untuk tabel dengan index maupun yang tanpa index

Contoh

If not table1.locate (‘nama’, enama.text, []) then
Messagedlg(‘”’ + enama.text + ‘ “ Tdak ditemukan’, mterror, [mbok],0);

2. Findkey
Metode finkey digunakan mencari record yang sama . Metode ini dapat digunakan untuk tabel dengan index.

Contoh

Table1.indexname := ‘ ‘;
If not table1.findkey ([‘00099’]) then
Messagedlg(‘data Tdak ditemukan’, mterror, [mbok],0);

Proses pencarian data diatas digunakan untuk table dengan index sebagai primary key. Sedangkan untuk pencarian dengan indes secondary dapat terlihat seperti contoh berikut ini.

Table1.indexname := ‘nama’;
If not table1.findkey([enama.text]) then
Messagedlg(‘”’ + enama.text + ‘ “ Tdak ditemukan’, mterror, [mbok],0);
Else
Tampil;

3. Find Nearest
Metode ini digunakan untuk tabel dengan index selaian itu juga dapat digunakan untuk pencarian record yang paling mendekati.

Contoh

Table1.indexname ;= ‘nama’;
Table1.findnearest([enama.text])

4. Gotokey

Metode ini sama seperti dengan metode dengan findkey, tetapi dalam hal penulisan lebih rumit karena harus menjalankan terlebih dahulu event Setkey ataupun editkey. Konsep ini juga dapat digunakan untuk tabel dengan index maupun tidak.

Contoh

Table1.setkey;
Table1.fieldbyname(‘nama’).Asstring := enama.text;
If not table1.gotokey then
Messagedlg(‘”’ + enama.text + ‘ “ Tdak ditemukan’, mterror, [mbok],0);
Else
Tampil;

5. Gotonearest

Metode ini hampis sama dengan metoded findnearest. Perbedaan utamanya hanya dalam hal penulisan.

Contoh

Table1.setkey
Table1.fieldbyname(‘nama’).Asstring := enama.text;
Table1.gotokey;

b Konsep pencarian data dengan perintah SQL

Metode ini merupakan metode pencarian data yang banyak digunakan oleh para pengembang aplikasi karena konsep ini dapat digunakan untuk semua bahasa pemograman dengan berbagai macam database. Luwes merupakan salah satu keunggulan penggunaan konsep pencarian dengan perintah SQl. Selain itu konsep yang digunakan tidak perlu mengingat property yang digunakan.

Contoh

Var strsql : string;
Begin
Strsql := ‘Select * from barang where nama like “’ + enama.text +’%” ‘;
Query1.sql.clear;
Query1.sql.add(strsql);
Query.close;
Query.open;
End;

11.2. Aplikasi Program Pencarian Data

a. Dengan Propeti

1. Hasil Form Setelah Dijalankan

2. Desain Form

3. Desain Properties

Catatan = Koneksi table dan data base akan dilakukan secara programming, jadi untuk setting properties tidak perlu disetup.

Object Properties
Name Caption/text
Group Box1 Group Box1 Cari Data Barang
Edit1 Ecari -
Edit2 Enmbarang -
Edit3 Ehrgbeli -
Edit4 Kdpemasok -
Label1 Label1 Kode Barang
Label2 Label2 Nama Barang
Label3 Label3 Harga Beli
Label4 Label4 Kode Pemasok
Button1 Ecari Cari
Button2 Ebatal Batal
Button3 Eclose Close
Object Data Base Name Table Name
Table1 – -
Object Data Set
Data Source1 -
Object Data Source
Dbgrid1 -
Object Active
Table1 -

4. Listing Program

Ketika pada saat program dijalankan maka proses koneksi program akan diaktifkan selama form tersebut diaktifkan.

procedure TForm11.FormCreate(Sender: TObject);
begin
table1.DatabaseName := ‘penjualan’ ;
table1.TableName := ‘barang.db’;
table1.Active:= true;
datasource1.DataSet:= table1;
dbgrid1.DataSource := datasource1;
end;

Program pencarian dimulai dengan input kode barang pada txtcari dan diakhiri dengan button cari. Jika data barang tidak ditemukan maka akan ditampilkan pesan, tetapi jika tditemukan maka data barang akan ditampilkan.

procedure TForm11.bcariClick(Sender: TObject);
begin
table1.IndexName := ”;
if not table1.FindKey([ecari.Text]) then
begin
showmessage(‘Data Belum ada’);
exit;
form11.ActiveControl := ecari;
end
else
enmbarang.Text := table1['nmbarang'];
ehrgbeli.Text := table1['hrgbeli'];
ekdpemasok.Text := table1['kdpemasok'];
end;

Penjelasan
Table1.indexname := ‘ ‘ menunjukan bahwa proses pencarian deengan memanfaatkan kunci utama (primary key), sehingga koneksi program dianjurkan dengan menggunakan metode findkey. If Not table1.findkey([ecari.text]) menunjukan bahwa jika data tidak ada, maka akan ditampilkan pesan bahwa tidak ditemukan dan kursor dikembalikan ke txtcari, tetapi jika ada maka data akan ditampilkan.

Program untuk membatalkan proses pencarian dengan mengaktifkan txtcari kembali.

procedure TForm11.bbatalClick(Sender: TObject);
begin
ecari.Text := ”;
form11.ActiveControl := ecari;
end;

Program untuk menutup form

procedure TForm11.bbatalClick(Sender: TObject);
begin
ecari.Text := ”;
form11.ActiveControl := ecari;
end;

b. Dengan Metode SQl

1. Hasil Setelah Form Dijalankan

2. Desain Form

3. Desain Properties

Catatan = untuk koneksi dengan perintah SQL maka icon table tidak dibutuhkan tetapi icon query yang dibutuhkan. Icon Query terdapat dalam tab BDE.

Object Properties
Name Caption/text
Group Box1 Group Box1 Cari Data Barang
Edit1 Ecari -
Label1 Label1 Nama Barang
Button1 Ecari Cari
Button2 Ebatal Batal
Button3 Eclose Close
Object Data Base Name Table Name
Query1 – -
Object Data Set
Data Source1 -
Object Data Source
Dbgrid1 -
Object Active
Query -

4. Listing Program

Program koneksi dengan perintah SQl.

procedure TForm12.FormCreate(Sender: TObject);
//var strsql : string;
begin
query1.DatabaseName := ‘penjualan’;
query1.SQL.Add (‘Select * from barang’);
query1.Active := true;
datasource1.DataSet := query1;
dbgrid1.DataSource := datasource1;
end;

Penjelasan

Secara umum koneksi databse dan tabel hampir sama dengan koneksi dengan icon table, hanya terdapat perbedaan ketika harus mengkatifkan tabel. Dengan query harus dituliskan sintaks perintah SQL. Kondisi ini lebih luwes karena bisa menampilkan data lebih dari satu tabel.

Program pencarian nama

procedure TForm12.bcariClick(Sender: TObject);
var strsql : string;
begin
strsql := ‘Select * from barang where nmbarang like “‘ + ecari.Text + ‘%”‘;
query1.SQL.Clear;
query1.SQL.Add(strsql);
query1.Close;
query1.Open;
end;

Program Untuk mengembalikan data ke semua record

procedure TForm12.bbatalClick(Sender: TObject);
var sql : string;
begin
sql := ‘Select * from barang’ ;
query1.SQL.Clear;
query1.SQL.Add(sql);
query1.Close;
query1.Open;
end;

Program menutup Form

procedure TForm12.bcloseClick(Sender: TObject);
begin
close;
end;

BAB XII
FILTER DAN RANGE DATA

Didalam Suatu konsep pemograman data base memberikan sebuah kemudahan didalam penanganan suatu tabel terhadap setiap user adalah sesuatu hal yang mutlak untuk diadakan. Salah satu fasiltas yang dapat memberikan kemudahan didalam pengelolaan data base adalah adanya fungsi range maupun filter. Fungsi ini hanya maksimal digunakan untuk field dengan type data numeric.

12.1. Filter

merupakan fungsi yang digunakan untuk membatasi tampilan data pada setiap tabel sesuai dengan data yang diinginkan. Method yang sering digunakan didalam penulisan fungsi filter adalah :

a. Tablefilterecord : fungsi ini digunakan untuk kontrol data terhadap field mana yang digunakan sebagai kunci.
b. Filtered : fungsi ini digunakan untuk mengaktifkan fungsi dari event filter.
c. Fieldbyname : berfungsi untuk menentukan field yang digunakan sebagai kunci pengurutan.
d. Indexname : digunakan untuk mengaktifkan nama index dari suatu tabel.

9.2. Range

merupakan fungsi yang dapat digunakan untuk menampilkan data berdasarkan cakupan data atau kelompok data. Dalam hal ini fungsi range membutuhkan nilai yang dapat digunakan sebagai batasan awal kelompok maupun nilai untuk menentukan batasan akhir terhapa kelompok tersebut.

a. serangestart : digunakan untuk menentukan nilai awal terhadap suatu range.
b. Setrangeend : digunakan untuk menentukan nilai akhir terhadap suatu range.
c. Fieldbyname: digunakan sebagai kunci field mana yang digunakan sebagai kunci.
d. Applyrange : digunakan untuk mengeksekusi terhadap batasan range yang diingikan.
e. Canceclrange : digunakan untuk membatalkan perintah range yang sudah diberikan dan mengembalikan data ke fungsi normal.
f. Indexname : digunakan untuk memanggil index primary key.

12.3. Merancang Aplikasi Program Dengan Fungsi Range dan Filter

a. Hasil setelah form dijalankan

b. Desain Form

c. Desain Properties

Object Properties
Name Caption/text
Group Box1 Group Box1 Menampilkan Data (berdasarkan kode)
Group Box 2 Group box2 Filter Data (berdasarkan kode)
Edit1 Eawal -
Edit2 Eakhir -
Edit3 Efilter -
Label1 Label1 Batas Bawah
Label2 Label2 Batas Akhir
Label3 Label3 Stok Barang
Button1 Brange Tampilkan
Button2 bfilter Tampilkan
Button3 Bnormal Normal
Object Data Base Name Table Name
Table1 Penjualan Barang
Object Data Set
Data Source1 Table1
Object Data Source
Dbgrid1 Data Source1
Object Active
Query True

d. Listing Program

Untuk mengaktifkan fungsi filter record klik table dan pada event pilih dan doubleklik onfilterrecord. Ketikan kode program berikut :

procedure TForm3.Table1FilterRecord(DataSet: TDataSet;
var Accept: Boolean);
begin
accept := table1.FieldByName(’stok’).AsFloat = strtofloat(efilter.Text);
end;

Program untuk mengeksekusi hasil filter record, ketikan program pada button Filter.

procedure TForm3.bfilterClick(Sender: TObject);
begin
table1.IndexName := ‘indstok’;
table1.Filtered := true;
end;

Program mengeksekusi range tabel , ketikan program berikut pada button range

procedure TForm3.brangeClick(Sender: TObject);
begin
table1.IndexName := ‘indstok’;
table1.SetRange([strtofloat(eawal.Text)],[strtofloat(eakhir.Text)]);
table1.ApplyRange;
end;

Program untuk mengembalikan data ke posisi default

procedure TForm3.bnormalClick(Sender: TObject);
begin
table1.IndexName := ”;
table1.CancelRange ;
table1.Filtered := false;
end;